Teuku Arpha

Laki-laki, 30 tahun

Aceh, Indonesia

Jangan terlalu bergantung pada orang-lain karna bayanganmu sendiri saja (dapat) meninggalkanmu saat kamu  ada di kegelapan.
: :
Start
Komunitas Website Aceh
Shutdown (pue mate)

Navbar3

komunitas web aceh

Sabtu, 17 Januari 2015

Cara Islam Memuliakan Perempuan

ALQURAN tidak mengajarkan distriminasi antara lelaki dan perempuan sebagai manusia. Di hadapan Tuhan, lelaki dan perempuan mempunyai derajat yang sama, namun masalahnya terletak pada implementasi dan peranan masing-masing dalam ajaran agama.
Dalam agama Islam, penempatan posisi dan porsi perempuan sangatlah jelas baik di dalam Alquran maupun hadis yang merupakan acuan bagi umat Islam. Banyak di dalam hadis secara terperinci dan jelas menjelaskan bahwa wanita mempunyai posisi mulia dan terhormat seperti hadis Nabi Muhammad saw yang menyatakan “syurga itu berada di bawah telapak kaki ibu”, ini merupakan ungkapan betapa mulianya seorang ibu di mata Allah.
Bahkan perempuan dalam hal ibadah mempunyai beberapa keringanan seperti yang tertera di dalam hadis: “Kami dulunya diperintahkan untuk keluar (ke lapangan shalat Id) pada Hari Raya sampai-sampai kami mengeluarkan gadis dari pingitannya dan wanita-wanita haid. Mereka ini berada dibelakang (orang yang shalat), mereka bertakbir dan berdoa dengan takbir dan doanya orang-orang yang hadir. Mereka mengharap berkah hari tersebut dan kesuciannya.” (HR. Bukhari).
Dalam hadis ini menunjukkan bahwa perempuan sangat mulia dalam Islam kalau kita mengetahui akan hal itu. Namun saat ini yang tengah muncul di kalangan masyarakat adalah konsep kesetaraan gender yang dibawa oleh pahaman barat yang dianut oleh masyarakat yang jelas berbanding lurus dengan konsepsi dan hukum-hukum Islam.
Para pelopor kesetaraan gender, tanpa mereka sadari sebenarnya mereka sendiri telah meruntuhkan nilai-nilai moral dan agama, mereka dijadikan alat untuk meruntuhkan agama mereka sendiri.
 Memahami gender
Sebelum saya menguraikan lebih jauh lagi saya ingin memberikan definisi konsep kesetaraan gender atau disebut juga dengan feminisme, yang merupakan sebuah gerakan perempuan yang menuntut emansipasi atau kesamaan dan keadilan hak dengan pria. Istilah ini mulai di gunakan pada 1890-an, mengacu pada teori kesetaraan laki-laki dan perempuan serta pergerakan untuk memperoleh hak-hak perempuan (sumber: wikipedia).
Realitasnya, konsep kesetaraan gender sangat mewabah dikalangan masyarakat saat ini, ia bagaikan virus yang sangat cepat menular di kalangan masyarakat ditambah lagi dengan wujudnya pahaman kapitalis sekuler yang sedang berkembang luas saat ini. Pahaman ini dibawa oleh barat dan di senangi oleh nafsu amarah manusia itu sendiri dan menjadi wabah yang mengikis komitment kepada nilai-nilai agama. Jika tidak di bendung dengan efektif maka akan terkikis dan jatuhlah jatidiri generasi tua dan muda umat Islam sekarang.
Pegangan mereka kepada agama akan luntur bahkan akan semakin menipis dan larut. Ketika pahaman kapitalis sekuler ini muncul perempuan menjadi sasaran perbudakan, modal suara sumbang atas nama kebebasan/kemerdekaan. Dalam hal ini maka lahirlah konsep kesetaraan gender yang meruntuhkan kontrol sosial terhadal individu itu sendiri.
Namun sebagian masyarakat tetepa bersitegas dalam menuntut kebebasan yang belebihan seperti sistem demokrasi yang mengusung kebebasan yang berlebihan yang bertolak belakang dengan nilai-nilai agama. Padahal kalau kita tau kebebasan yang berlebihan tanpa ada aturan-aturan didalam nya maka ia tidak akan bertahan lama dan ia akan runtuh dengan sendirinya.
Pada dasarnya semua orang sepakat dan setuju bahwa laki-laki dan perempuan berbeda, gender tidak mengacu kepada persamaan biologis, sosial, budaya, politik dan lain-lain. Usaha dalam upaya penyetaraan gender pada dasarnya telah wujud cukup lama, bahkan telah ada sejak zaman penjajahan.
Pada konsep kekinian, kesetaraan gender tidak habis-habisnya dibicarakan. Di mana sekelompok masyarakat menginginkan adanya kesetaraan gender di antara laki-laki dan perempuan khususnya pada bidang pekerjaan karena masyarakat patriarki pada umumnya perempuan sulit untuk mendapat haknya sebagai akses masuk dunia global saat ini.
Namun yang menjadi masalah saat ini adalah hanya sebagian dari masyarakat ingin menuntut hak dan peranan kesetaraan “gender” saat ini, apakah agama dan apakah dalam pemerintahan mendukung akan hal itu? Ini menjadi pertanyaan bagi kita. Konsep kesetaraan “gender” di indonesia dalam konstitusi kita, Pasal 28 I (22) UUD 1945 menyebutkan bahwa “setiap orang bebas dari hak perlakuan yang bersifat diskriminatif atas dasar apapun dan berhak mendapatkan perlindungan terhadap perakuan yang bersifat diskriminatif itu.” Dalam hal ini Negara mempunyai kewajiban untuk menjaga setiap hak-hak seseorang.
Di dalam pahaman kapitalis sekuler menuntut adanya kesamaan gender konsep ini sekelompok kaum wanita mereka merasakan ditindas, mereka sudah tidak dapat lagi membedakan mengapa mereka tertindas dalam sistem kapitalisme, liberalisme, sekulerisme dengan hidup mulia dalam sistem Islam. Mereka yang awam tentang syariat Islam dan jauh dari nilai-nilai Islam itu menuduh syariat Islam tidak adil pada perempuan.
 Memuliakan perempuan
Padahal, kalau mereka jujur melihat dan memahami secara mendalam sebenarnya Islamlah yang memuliakan perempuan. Firman Allah Swt: “Katakanlah kepada wanita yang beriman: hendaklah mereka menahan pandangannya, dan memelihara kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang biasa nampak dari padanya.” (QS. An-Nur: 31).
Maka sudah seharusnya kita membuka mata dan jangan dibodohi oleh ideologi-ideologi barat yang saat ini dalam keterpurukkan pemikiran umat Islam saat ini. Sudah saatnya kita bangun dan bangkit dari keterpurukan yang sedang mengikis nilai-nilai agama dan moral umat Islam sekarang. Kita kembali ke jalan Islam, bukan ke jalan orang-orang non Islam.
Jika memang kita ingin kaum Muslimah mulia, satu-satunya cara adalah kembali ke jalan Islam, bukan dengan mengadopsi paham gender yang realitasnya paham ini telah gagal total menyelamatkan perempuan-perempuan Barat, bahkan justru menjadikan mereka sebagai wanita-wanita “gila karier” serta tidak jarang dijadikan komoditas kepentingan industri.

0 komentar :

Terimakasih sudah mau berkunjung ke mari...dan jangan lupa bisa juga anda mengunjungi website dibawah ini !!!

http://syifa.vv.si/
http://sman1seulimeum.grn.cc
http://masyittah.0zed.com/
http://www.sman1seulimeum.fii.me/
http://syifa.0zed.com/
http://masyittah.bugs3.com/
http://masyittah.p.ht/
http://masyittah.3owl.com/
http://labuhanhaji.yzi.me/
http://sman1seulimeum.0fees.net/
http://sigli.3owl.com/
http://kpbaru.3owl.com/
http://lembahbaru.3owl.com/
http://www.downloadgamegratis.vv.si/
http://samratulasysyifa.blogspot.com/
http://arphanet.wordpress.com/
http://sman1seulimeumblog.wordpress.com/
http://www.syifa.asli.ws/

Terimakasih