“Tidaklah dunia ini dibandingkan dengan akhirat kecuali seperti jari
yang dicelupkan salah seorang diantara kalian ke dalam air laut, lalu
ditarik kembali jari tersebut. Lihatlah, betapa sedikit air yang
menempel di jari itu” (HR. Muslim).
Air yang menempel di ujung jari, bisa dibayangkan bagaimana sedikitnya. Begitulah nilai dunia ini, dibandingkan dengan akhirat yang ibarat air dalam lautan. Itulah sebabnya orang-orang beriman di masa lampau, terutama para sahabat Nabi Muhammad SAW, tidak merasa berat hatinya untuk mengorbankan harta sebanyak-banyaknya dalam menegakkan Islam di muka bumi ini, demi memperoleh akhirat.
Khadijah r.a., Abu Bakar Shiddiq r.a., Umar bin Khattab r.a., Usman bin Affan r.a., Abdurrahman bin Auf r.a., adalah di antara deretan nama penyumbang terbesar untuk perjuangan di jalan Allah. Sampai-sampai ada yang rela menyerahkan seluruh hartanya, seperti Abu Bakar. Ketika ditanya Rasulullah, “Apa yang tersisa (dari hartamu) untuk dirimu sendiri wahai Abu Bakar?” Sayyidina Abu Bakar menjawab, “Cukuplah bagiku Allah dan RasulNya.”
Namun, kebanyakan orang di zaman sekarang berani menjual agama sebanyak-banyaknya untuk memperoleh sedikit (harta) dunia. Sampai-sampai untuk kampanye dalam mengejar jabatan, agama dijadikan tunggangan sesaat. Setelah sampai pada yang diharapkan, agama dicampakkan begitu saja. Tak dibedakan lagi halal haram dalam merengkuh harta dunia. Bisa disimpulkan sendiri apakah corak orang seperti ini sedang mengutamakan akhirat atau mengejar dunia yang kecil nilainya.
Air yang menempel di ujung jari, bisa dibayangkan bagaimana sedikitnya. Begitulah nilai dunia ini, dibandingkan dengan akhirat yang ibarat air dalam lautan. Itulah sebabnya orang-orang beriman di masa lampau, terutama para sahabat Nabi Muhammad SAW, tidak merasa berat hatinya untuk mengorbankan harta sebanyak-banyaknya dalam menegakkan Islam di muka bumi ini, demi memperoleh akhirat.
Khadijah r.a., Abu Bakar Shiddiq r.a., Umar bin Khattab r.a., Usman bin Affan r.a., Abdurrahman bin Auf r.a., adalah di antara deretan nama penyumbang terbesar untuk perjuangan di jalan Allah. Sampai-sampai ada yang rela menyerahkan seluruh hartanya, seperti Abu Bakar. Ketika ditanya Rasulullah, “Apa yang tersisa (dari hartamu) untuk dirimu sendiri wahai Abu Bakar?” Sayyidina Abu Bakar menjawab, “Cukuplah bagiku Allah dan RasulNya.”
Namun, kebanyakan orang di zaman sekarang berani menjual agama sebanyak-banyaknya untuk memperoleh sedikit (harta) dunia. Sampai-sampai untuk kampanye dalam mengejar jabatan, agama dijadikan tunggangan sesaat. Setelah sampai pada yang diharapkan, agama dicampakkan begitu saja. Tak dibedakan lagi halal haram dalam merengkuh harta dunia. Bisa disimpulkan sendiri apakah corak orang seperti ini sedang mengutamakan akhirat atau mengejar dunia yang kecil nilainya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terimakasih sudah mau berkunjung ke mari...dan jangan lupa bisa juga anda mengunjungi website dibawah ini !!!
http://syifa.vv.si/
http://sman1seulimeum.grn.cc
http://masyittah.0zed.com/
http://www.sman1seulimeum.fii.me/
http://syifa.0zed.com/
http://masyittah.bugs3.com/
http://masyittah.p.ht/
http://masyittah.3owl.com/
http://labuhanhaji.yzi.me/
http://sman1seulimeum.0fees.net/
http://sigli.3owl.com/
http://kpbaru.3owl.com/
http://lembahbaru.3owl.com/
http://www.downloadgamegratis.vv.si/
http://samratulasysyifa.blogspot.com/
http://arphanet.wordpress.com/
http://sman1seulimeumblog.wordpress.com/
http://www.syifa.asli.ws/
Terimakasih