MANUSIA terlahir dalam keadaan suci. Maka, seorang muslim atau orang
beriman mesti berusaha untuk kembali kepada Allah Swt dalam keadaan
suci. Orang yang beruntung dalam pandangan Allah adalah yang mensucikan
dirinya. Mensucikan diri dalam artian, ketika terlanjur berbuat dosa
seorang mukmin harus segera memohon ampun kepada Allah.
Upaya mensucikan diri dapat dilakukan dengan membiasakan menyemai kebaikan, beramal saleh, dan selalu memohon ampunan pada Allah. Dengan terus menerus memohon ampun serta banyak berbuat amal saleh, niscaya diri seorang mukmin akan menjadi suci.
Jika manusia setelah berbuat dosa enggan bertobat kepada Allah. Justru malah membiarkan dirinya hanyut dalam perbuatan maksiat. Itu artinya manusia membiarkan dirinya kotor. Keadaan seperti ini menjadikan manusia merugi di sisi Allah.
Sebagaiman firman Allah dalam surat As Syamsu ayat 7 sampai 10 yang artinya, “Demi jiwa dan penyempurnaan ciptaannya. Maka Allah telah mengilhamkan kepada jiwa itu kefasikan dan ketaqwaan. Sesungguhnya beruntunglah orang yang mensucikan jiwanya. Dan sesungguhnya merugillah orang yang mengotori jiwanya (Qs. As Samsu: 7-10).
Makna ayat di atas, menjelaskan kepada kaum mukmin, bahwa orang yang beruntung mereka yang terus berusaha mensucikan dirinya. Semoga kita masuk dalam golongan kaum mukmin yang saat lahir dalam keadaan suci, kembali kepada Allah dalam keadaan suci.
Upaya mensucikan diri dapat dilakukan dengan membiasakan menyemai kebaikan, beramal saleh, dan selalu memohon ampunan pada Allah. Dengan terus menerus memohon ampun serta banyak berbuat amal saleh, niscaya diri seorang mukmin akan menjadi suci.
Jika manusia setelah berbuat dosa enggan bertobat kepada Allah. Justru malah membiarkan dirinya hanyut dalam perbuatan maksiat. Itu artinya manusia membiarkan dirinya kotor. Keadaan seperti ini menjadikan manusia merugi di sisi Allah.
Sebagaiman firman Allah dalam surat As Syamsu ayat 7 sampai 10 yang artinya, “Demi jiwa dan penyempurnaan ciptaannya. Maka Allah telah mengilhamkan kepada jiwa itu kefasikan dan ketaqwaan. Sesungguhnya beruntunglah orang yang mensucikan jiwanya. Dan sesungguhnya merugillah orang yang mengotori jiwanya (Qs. As Samsu: 7-10).
Makna ayat di atas, menjelaskan kepada kaum mukmin, bahwa orang yang beruntung mereka yang terus berusaha mensucikan dirinya. Semoga kita masuk dalam golongan kaum mukmin yang saat lahir dalam keadaan suci, kembali kepada Allah dalam keadaan suci.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terimakasih sudah mau berkunjung ke mari...dan jangan lupa bisa juga anda mengunjungi website dibawah ini !!!
http://syifa.vv.si/
http://sman1seulimeum.grn.cc
http://masyittah.0zed.com/
http://www.sman1seulimeum.fii.me/
http://syifa.0zed.com/
http://masyittah.bugs3.com/
http://masyittah.p.ht/
http://masyittah.3owl.com/
http://labuhanhaji.yzi.me/
http://sman1seulimeum.0fees.net/
http://sigli.3owl.com/
http://kpbaru.3owl.com/
http://lembahbaru.3owl.com/
http://www.downloadgamegratis.vv.si/
http://samratulasysyifa.blogspot.com/
http://arphanet.wordpress.com/
http://sman1seulimeumblog.wordpress.com/
http://www.syifa.asli.ws/
Terimakasih