Menzalimi Diri Menzalimi Diri

“Dan barangsiapa yang tidak mau bertaubat, maka mereka itulah orang-orang yang zalim” (QS. Al-Hujurat: 11).

Setiap manusia memiliki kesalahan. Meskipun demikian, yang sering mencuat hanyalah orang-orang yang melakukan kesalahan-kesalahan besar saja.  Sedangkan pelaku-pelaku kesalahan kecil seringkali terabaikan. Padahal tidak tertutup kemungkinan, kesalahan kecil terus dilakukan siang dan malam.  Dengan demikian, sepantasnya tiada seorang yang tidak bertaubat, terlepas telah merasa diri berbuat dosa atau tidak. Lebih-lebih lagi, ada orang yang tidak merasa lagi telah berbuat dosa, meskipun telah dan terus melakukannya.

Orang-orang yang tidak mau bertaubat, sebagaimana disebutkan dalam Alquran, termasuk golongan yang menzalimi diri sendiri. Apalagi setiap hamba akan merasa sangat bahagia saat kembali kepada Allah dalam keadaan dirinya bertaubat. Dan di antara ciri penting orang-orang yang bertaubat ialah menyesali perbuatan dosa yang pernah dilakukan. Tentunya, tanda penyesalan suatu perbuatan ialah tidak mengulangi lagi.

Karena itu, sewajarnya kita selalu berusaha bertaubat. Apalagi Allah Maha penerima taubat, sebagaimana dikatakan dalam al-Qur’an, “Tidakkah mereka mengetahui, bahwasanya Allah menerima taubat hamba-hambanyaNya” (QS. At-Taubah: 104).  Rasulullah juga mengatakan, Allah membuka tanganNya di waktu malam agar bertaubat orang yang bersalah di siang hari, dan membuka tanganNya di waktu siang agar bertaubat orang yang bersalah (berdosa) di malam hari, sampai terbit matahari dari sebelah barat (HR. Muslim).