DAGING adalah salah satu sumber protein yang sangat dibutuhkan manusia.
Dibandingkan sumber protein nabati, daging memiliki protein yang jauh
lebih baik, karena mengandung asam-asam amino esensial (tidak
tergantikan) yang lebih lengkap dan mudah dicerna. Namun demikian daging
merupakan bahan pangan yang mudah rusak dan berpotensi menimbulkan
bahaya (hazard) bagi manusia.
Daging bisa berperan sebagai media
pembawa penyakit bagi manusia melalui cemaran mikroba dan bahaya-bahaya
kimia seperti residu obat hewan, bahan tambahan pangan, dan cemaran
lainnya. Lebih-lebih bila daging tersebut diperoleh dengan cara tidak
wajar seperti kasus pencurian sapi yang dilumpuhkan dengan racun babi
dan bangkainya disembelih untuk dijual.
Sebagai
konsumen kita harus semakin waspada dan kritis terhadap isu-isu
kesehatan bahan pangan, khususnya daging yang akan kita konsumsi. Selain
itu, beberapa isu yang kerap menimbulkan keresahan dan berdampak luas
terhadap kesehatan serta ketenteraman batin masyarakat adalah peredaran
daging sapi glonggongan, daging bangkai, pemalsuan daging sapi dengan
celeng (daging babi), ayam tiren (mati kemaren), dan penambahan zat-zat
berbahaya pada produk olahan pangan hewani (pewarna, formalin, borak,
nitrat, dll) perlu pula diwaspadai.
Asal-usul daging
Untuk
mengetahui asal-usul daging dapat dilakukan dengan memerhatikan warna
daging, sifat lemak, flavour (rasa dan bau) dan serat daging. Daging
sapi, kerbau, domba, dan kambing (ternak ruminansia) dikatagorikan dalam
jenis daging merah (red meat). Ini dapat diamati dari warnanya yang
kemerahan dengan flavour yang sedang dan ketika dimasak warna merah akan
berubah kecoklatan dan timbul flavour daging yang khas untuk
masing-masing spesies.
Daging sapi segar (baru disembelih)
berwarna merah ungu kegelapan dan jika dibiarkan terkena udara akan
berubah warna menjadi merah cherry dengan serat yang halus dan lemak
berwarna kekuningan. Daging kerbau berwarna merah tua dengan serat
daging lebih kasar dan warna lemak lebih kuning. Pada umumnya daging
kerbau lebih alot dibanding daging dari ternak lain. Sedangkan daging
kambing dan domba seratnya lebih halus dan lembut dengan warna daging
yang lebih terang. Daging ini dapat juga dikenali dari baunya yang khas.
Ciri
lainnya berupa lemak yang kenyal dan keras serta berwarna putih
kekuningan. Ciri-ciri daging yang diperoleh dari ternak yang mati tanpa
disembelih adalah warnanya yang gelap sebagai ciri khas. Warna ini
disebabkan karena penimbunan hemoglobin darah yang tidak dikeluarkan,
sehingga daging cepat membusuk karena kaya akan darah yang merupakan
media yang baik untuk pertumbuhan kuman.
Ciri-ciri daging busuk
akibat aktifitas kuman/bakteri ditandai dengan: daging kelihatan kusam
dan berlendir, umumnya disebabkan oleh bakteri dari genus pseudomonas,
achromobacter, streptococcus, leuconostoc, bacillus, dan micrococcus;
daging berwarna kehijau-hijauan (seperti isi usus) akibat aktifitas
bakteri dari genus lactobacillus dan leuconostoc; daging menjadi tengik
karena penguraian lemak yang disebabkan bakteri dari genus pseudomonas
dan achromobacter; daging memancarkan sinar kehijau-hijauan karena
bakteri genus photobacterium dan pseudomonas; dan daging berwarna
kebiru-biruan yang disebabkan bakteri pseudomonas sincinea.
Daging yang dibutuhkan
konsumen tidak hanya sehat dan bergizi semata, tapi lebih dari itu,
harus terjamin keamanannya. Fakta menunjukkan kasus keracunan makanan
umumnya (mencapai 90%) terjadi akibat kontaminasi oleh mikroba. Di
samping itu 75% penyakit-penyakit baru yang menyerang manusia dalam 20
tahun terakhir disebabkan oleh kuman penyakit yang berasal dari hewan
atau produk hewan. Karenanya keamanan pangan (food safety) merupakan
syarat mutlak yang harus diperhatikan.
Daging kriteria ASUH
Daging
yang dikonsumsi haruslah memenuhi kriteria aman, sehat, utuh, dan halal
(ASUH). Aman berarti tidak mengandung bahaya biologis (bakteri, virus,
parasit, jamur dll) , kimiawi (residu obat-obatan, hormon, logam berat,
dll) dan fisik (serpihan kayu, kaca, tulang, dll) atau bahan-bahan yang
dapat mengganggu kesehatan manusia. Kuman akan tumbuh dan berkembang
dengan cepat dalam daging bila tidak ada penanganan yang baik. Kuman
dalam daging dapat bertambah setiap 20 menit (Pribadi, E.S., 2000).
Daging yang tidak aman bisa berasal dari hewan sakit, hewan dalam
pengobatan, atau hewan yang keracunan.
Sehat bermakna mengandung
bahan-bahan yang dapat menyehatkan manusia. Sebagaimana diketahui
daging adalah bahan makanan bergizi tinggi yang sangat dibutuhkan
manusia. Namun zat-zat gizi ini bisa rusak bila daging mengalami proses
pembusukan. Daging busuk dapat dikenali melalui perubahan warna dan
fisik daging (organoleptik), dan bau (H2S dan amonia). Pembusukan daging
bisa diakibatkan oleh aktifitas enzim-enzim dalam daging (autolisis),
kimiawi (oksidasi) dan mikroorganisme (Lukman, D.W., 2010).
Utuh
mengandung pengertian tidak dikurangi atau dicampur dengan bahan lain.
Penyimpangan penjualan daging sapi seperti daging glonggongan, daging
sapi dicampur dengan daging celeng (babi), daging berformalin atau
daging yang ditambah dengan bahan makanan lainnya yang tidak layak
konsumsi adalah contoh penyimpangan keutuhan daging. Dan yang terakhir
adalah halal. Daging halal dapat ditinjau dari cara mendapatkan dan
jenis daging itu sendiri. Halal tidaknya daging juga ditentukan oleh
proses penyembelihan.
Penyembelihan yang sesuai dengan syariat
Islam adalah penyembelihan yang dilakukan dengan menyebut nama Allah swt
dan proses pemotongannya harus sesempurna mungkin dengan menggunakan
pisau yang tajam serta harus memutuskan empat urat leher utama.
Keempatnya berupa al-mari (kerongkongan/saluran makanan), al-hulqum
(tenggorokan/saluran nafas) dan al-wadadjan (kedua bagian pembuluh
darah/vena jugularis dan arterikarotis). Syarat sah penyembelihan
lainnya adalah hewan yang disembelih bukan hewan yang haram dimakan,
masih hidup (bukan bangkai) dan dilakukan dengan sadar.
Pengawasan produk pangan
Selama
ini pengawasan produk pangan hewani hanya dilakukan terhadap produk
akhir melalui pengambilan dan pengujian sampel produk (end product
testing). Sistem ini dinilai masih lemah, terutama dalam kaitannya
dengan upaya pencegahan terhadap kemungkinan pencemaran produk di setiap
mata rantai pengadaan pangan sejak produksi bahan baku, penyiapan,
pengolahan, penanganan, penyimpanan, pengangkutan, pemasaran hingga
sampai di tangan konsumen.
Untuk memberi jaminan dan
perlindungan kepada konsumen terhadap pangan hewani pemerintah telah
mewajibkan penerapan Nomor Kontrol Veteriner (NKV) yang diterbitkan oleh
Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan. NKV adalah registrasi kelayakan
usaha dengan dasar penilaian telah dipenuhinya persyaratan teknis yang
berdasarkan kepada penerapan cara berproduksi yang baik, good
manufacturing practices (GMP)/good hygienic practices (GHP) dan standar
prosedur operasi sanitasi, Sanitation Standard Operating Procedures
(SSOP) oleh sarana produksi pangan hewani (RPH, RPU, usaha pengimpor,
pengumpul/penampung dan pengedar produk asal hewan serta hasil
olahannya).
Nah, di sinilah timbul pertanyaan, sudahkah sarana
prasarana yang kita miliki sekarang telah memenuhi standar? Bagaimana
dengan Tempat Pemotongan Hewan (TPH) liar yang ada selama ini? Sementara
itu rantai distribusi dari tempat budidaya ke RPH/RPU, selanjutnya ke
tempat pemrosesan atau penjualan juga tak jarang terlalu panjang. Belum
lagi sebagian besar pasar daging yang ada juga belum memenuhi standar
kesehatan yang dapat menjamin keamanan produk yang dijual. Ironisnya
lagi, kita kerap menjumpai penjual daging yang menjajakan dagangannya di
pinggir-pinggir jalan.
Sangat diperlukan upaya pengamatan,
pemantauan dan pemeriksaan titik rawan dalam suatu rantai produksi serta
didukung oleh suatu sistem standardisasi, akreditasi dan sertifikasi
yang terpadu dan baku. Memang tidak mudah menata dan mengubah kebiasaan
buruk yang telah terjadi di RPH/TPH dan pasar-pasar daging selama ini.
Namun, disinilah ditunggu peran dan keseriusan pemerintah untuk segera
membenahi RPH/TPH dan pasar daging guna menjamin ketersediaan daging
ASUH bagi rakyatnya. Semoga!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terimakasih sudah mau berkunjung ke mari...dan jangan lupa bisa juga anda mengunjungi website dibawah ini !!!
http://syifa.vv.si/
http://sman1seulimeum.grn.cc
http://masyittah.0zed.com/
http://www.sman1seulimeum.fii.me/
http://syifa.0zed.com/
http://masyittah.bugs3.com/
http://masyittah.p.ht/
http://masyittah.3owl.com/
http://labuhanhaji.yzi.me/
http://sman1seulimeum.0fees.net/
http://sigli.3owl.com/
http://kpbaru.3owl.com/
http://lembahbaru.3owl.com/
http://www.downloadgamegratis.vv.si/
http://samratulasysyifa.blogspot.com/
http://arphanet.wordpress.com/
http://sman1seulimeumblog.wordpress.com/
http://www.syifa.asli.ws/
Terimakasih