“Hai orang-orang yang beriman, mengapa kamu mengatakan apa yang tidak
kamu kerjakan? Teramat besar kebencian Allah bahwa kamu mengatakan
apa-apa yang tidak kamu kerjakan” (QS. Ash Shaff: 2-3).
Sepatutnya kita sebagai hamba senantiasa berusaha mencari ridha Allah. Namun, yang sering terjadi banyak orang di negeri ini sengaja mengundang kebencian Allah. Bahkan, orang-orang penting atau yang disebut terhormat yang khusus ditugaskan untuk memperjuangkan kehendak rakyat pun, berlomba-lomba melakukannya. Ramai-ramai mengatakan “tidak (akan melakukan) korupsi”, tetapi malah bantu-membantu dalam mengingkarinya. Sungguh suatu kekejian, yang tanpa malu-malu dipertontonkan di hadapan rakyat banyak.
Yang lebih menyedihkan lagi, tidak sedikit di antara pelaku kemungkaran itu adalah kaum Muslimin. Yaitu, orang-orang yang memiliki kewajiban untuk menegakkan yang makruf dan mencegah setiap kemungkaran. Padahal Rasulullah SAW tidak pernah menuntun umatnya kecuali kepada akhlak yang baik. Dalam Alquran juga tidak ada satupun ayat yang mengajak untuk berperilaku jahat, baik dalam hubungan dengan Allah maupun dengan sesama manusia.
Sepatutnya orang-orang yang suka mengundang kebencian Allah, tidak (lagi) diberikan kesempatan untuk mewakili rakyat atau mengelola negeri ini. Namun, anehnya kesempatan dibuka lebar di mana-mana. Ketika sudah diusir di satu tempat, diundang ke tempat lain. Demikianlah yang terjadi di negeri ini. Dengan demikian, suka atau tidak, kita juga sudah termasuk dalam golongan orang-orang yang dalam taraf tertentu telah membiarkan kemungkaran tetap berlangsung, bila tak mencegahnya.
Sepatutnya kita sebagai hamba senantiasa berusaha mencari ridha Allah. Namun, yang sering terjadi banyak orang di negeri ini sengaja mengundang kebencian Allah. Bahkan, orang-orang penting atau yang disebut terhormat yang khusus ditugaskan untuk memperjuangkan kehendak rakyat pun, berlomba-lomba melakukannya. Ramai-ramai mengatakan “tidak (akan melakukan) korupsi”, tetapi malah bantu-membantu dalam mengingkarinya. Sungguh suatu kekejian, yang tanpa malu-malu dipertontonkan di hadapan rakyat banyak.
Yang lebih menyedihkan lagi, tidak sedikit di antara pelaku kemungkaran itu adalah kaum Muslimin. Yaitu, orang-orang yang memiliki kewajiban untuk menegakkan yang makruf dan mencegah setiap kemungkaran. Padahal Rasulullah SAW tidak pernah menuntun umatnya kecuali kepada akhlak yang baik. Dalam Alquran juga tidak ada satupun ayat yang mengajak untuk berperilaku jahat, baik dalam hubungan dengan Allah maupun dengan sesama manusia.
Sepatutnya orang-orang yang suka mengundang kebencian Allah, tidak (lagi) diberikan kesempatan untuk mewakili rakyat atau mengelola negeri ini. Namun, anehnya kesempatan dibuka lebar di mana-mana. Ketika sudah diusir di satu tempat, diundang ke tempat lain. Demikianlah yang terjadi di negeri ini. Dengan demikian, suka atau tidak, kita juga sudah termasuk dalam golongan orang-orang yang dalam taraf tertentu telah membiarkan kemungkaran tetap berlangsung, bila tak mencegahnya.
0 komentar :
Terimakasih sudah mau berkunjung ke mari...dan jangan lupa bisa juga anda mengunjungi website dibawah ini !!!
http://syifa.vv.si/
http://sman1seulimeum.grn.cc
http://masyittah.0zed.com/
http://www.sman1seulimeum.fii.me/
http://syifa.0zed.com/
http://masyittah.bugs3.com/
http://masyittah.p.ht/
http://masyittah.3owl.com/
http://labuhanhaji.yzi.me/
http://sman1seulimeum.0fees.net/
http://sigli.3owl.com/
http://kpbaru.3owl.com/
http://lembahbaru.3owl.com/
http://www.downloadgamegratis.vv.si/
http://samratulasysyifa.blogspot.com/
http://arphanet.wordpress.com/
http://sman1seulimeumblog.wordpress.com/
http://www.syifa.asli.ws/
Terimakasih