Penghidupan Sempit

“Dan barangsiapa berpaling dari peringatan-Ku, maka sesungguhnya baginya penghidupan yang sempit”  (QS. Ath-Thaha: 124).

Berbagai macam jalan hidup telah dibentangkan kepada manusia. Tinggal memilih dan memperjuangkan mana yang disukai. Meskipun diberikan petunjuk untuk memilih mana jalan yang benar dan mana yang salah, sebahagian hamba memilih jalan berpaling dari ayat-ayat Allah. Dan bahkan betah berlama-lama bagaikan mengurung diri di sana, meskipun usia telah memasuki senja. Seperti orang yang gemar korupsi.  Demikianlah bila hidup ini sudah menjadi sempit, seakan-akan tak ada pilihan hidup yang baik yang luas.

Dalam keadaan demikian, tak mudah untuk meraih pintu hati untuk diketuk. Kalaupun diketuk dengan peringatan, akan sulit menembus (hati) bagian dalamnya.  Apalagi bila hati sudah dipagari dengan berlapis-lapis tembok kesenangan sementara.  Tak terlihat lagi berbagai macam kebahagiaan sejati, yang terhempang luas di jalan kebenaran. Inilah orang-orang yang memilih membutakan diri di dunia ini.

Maka jangan menyesali bila di akhirat kelak akan sengaja dibutakan. Allah berjanji akan menghimpun orang-orang yang berpaling dari ayat-ayatNya dalam keadaan buta di akhirat kelak. Disebutkan dalam ayat Alquran bahwa orang yang menalami hal ini akan bertanya, “Ya Tuhanku, mengapa Engkau menghimpunkan aku dalam keadaan buta, padahal aku dahulunya adalah seorang yang melihat? Allah berfirman: “Demikianlah, telah datang kepadamu ayat-ayat Kami, maka kamu melupakannya, dan begitu (pula) pada hari ini kamupun dilupakan” (QS. Ath-Thaha: 124-126).