Teuku Arpha

Laki-laki, 30 tahun

Aceh, Indonesia

Jangan terlalu bergantung pada orang-lain karna bayanganmu sendiri saja (dapat) meninggalkanmu saat kamu  ada di kegelapan.
: :
Start
Komunitas Website Aceh
Shutdown (pue mate)

Navbar3

komunitas web aceh

Minggu, 09 Agustus 2015

Ini Dia Trik Merebus Telur Agar Matang Sempurna


Sejak dulu banyak orang suka makan telur rebus. Bahkan, di sebagian keluarga, telur rebus menjadi menu wajib untuk sarapan.
Tapi, tingkat kematangan telur rebus biasanya disesuaikan dengan selera masing-masing orang yang ingin memakannya. Ada yang suka telur rebus matang, ada yang suka telur rebus setengah matang. Supaya bisa mendapatkan telur rebus sesuai selera, kita harus tahu cara merebus telur dengan sempurna.
Berikut cara merebus telur dengan sempurna, sesuai selera.
• Pertama, masukan beberapa telur ke dalam panci, lalu masukkan air.
• Didihkan air dan telur di atas kompor dengan api besar.
• Setelah mendidih, matikan kompor dan tutuplah panci.
• Biarkan telur tetap berada di dalam panci. Dalam tahap ini, kita dapat memutuskan          tingkat kematangan telur yang diinginkan. Dalam waktu 4 menit telur akan matang    dengan kuning telur yang masih memiliki tekstur yang lembut dan basah. Dalam waktu 6  menit, kuning telur akan menjadi sedikit lebih kering. Dan, dalam waktu 10 menit, kuning  telur akan bertekstur kering dan padat sempurna.
• Setelah selesai menunggu telur di dalam panci, angkat telur dan beri sedikit retakan  pada cangkangnya.
• Masukkan telur yang sudah retak cangkangnya ke dalam mangkuk berisi air dingin.
• Diamkan telur di dalam mangkuk selama kira-kira satu menit, agar cangkangnya mudah  dibuka.
Read More --►

Kamis, 07 Mei 2015

MULAI TAHUN 2016 TUNJANGAN PROFESI GURU AKAN BERBASIS PADA KINERJA GURU


Mulai tahun 2016, pencairan tunjangan profesi guru akan berbasis kepada kinerja masing-masing guru. Hal itu sudah diatur dalam Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Permenpan RB) Nomor 16 Tahun 2009, tentang Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya).

“Ke depan, penilaian kinerja guru akan digunakan sebagai salah satu syarat untuk tunjangan profesi. Hal itu didasarkan atas aturan Permenpan RB Nomor 16 Tahun 2009, dan akan mulai berlaku pada tahun 2016,” ujar Direktur Pembinaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan, Direktorat Pendidikan Dasar, Kemdikbud, Sumarna Surya Pranata.
Menurutnya, kebijakan tersebut tidak lain adalah sebagai bagian untuk menjadikan guru semakin bermartabat. Sehingga, kesejahteraan guru bisa sejalan dengan peningkatan kompetensi dan mutu.
“Kinerja itu salah satu tolak ukurnya adalah kompetensi. Kalau kompetensi dijadikan dasar, maka kita dapat meningkatkan mutu. Mari kita sama-sama berpikir sejahtera yang bermartabat,” ungkapnya.
Dirinya berharap, peningkatan kesejahteraan guru melalui tunjangan profesi guru jangan sampai tidak sejalan dengan peningkatan mutu pendidikan. Bahkan, kata dia, kesejahteraan guru saat ini sudah cukup.

“Dengan melihat tantangan zaman dimana semuanya berubah, termasuk teknologi dan ilmu pengetahuan, maka kompetensi guru juga harus ditingkatkan,” tegasnya.
Dirinya memastikan, dengan aturan tunjangan profesi berbasis kinerja, bagi guru yang tidak memenuhi standar tidak akan mendapat tunjangan profesi. “Kalau guru kinerjanya di bawah B, tidak akan mendapat tunjangan profesi,” jelas Pranata.
Disebutkan, salah satu variabel penilaian kinerja adalah kehadiran. Namun, sambung dia, kehadiran guru di dalam kelas harus memenuhi empat kompetensi dasar.

“Bukan hanya hadir catat buku sampai abis, tapi mengajar dengan kompetensi profesional, pedagogik, sosial, dan kepribadian. Jangan sampai gurunya pintar matematika, pedagodiknya bagus, tapi kepribadiannya jelek, nanti anak bisa disiksa terus,” ujarnya.
Diakui, pihaknya telah melakukan sosialisasi atas aturan yang akan mulai pada tahun depan itu. Dengan demikian, dia bisa memastikan tidak akan ada guru yang terbeban dengan kebijakan tersebut.

“Kita sudah sosialisasikan bahwa pelaksanaan penilaian kinerja mulai tahun depan. Sehingga guru bisa berlomba untuk menjadi lebih baik,” terangnya.
Sementara, untuk tahun 2015 ini pemerintah telah mengalokasikan anggaran sekitar Rp 70,2 triliun untuk tunjangan profesi guru.
sekain berita yang dapat disampaikan, semoga ada manfaatnya bagi kita semua………….
Read More --►

Sabtu, 17 Januari 2015

Cara Islam Memuliakan Perempuan

ALQURAN tidak mengajarkan distriminasi antara lelaki dan perempuan sebagai manusia. Di hadapan Tuhan, lelaki dan perempuan mempunyai derajat yang sama, namun masalahnya terletak pada implementasi dan peranan masing-masing dalam ajaran agama.
Dalam agama Islam, penempatan posisi dan porsi perempuan sangatlah jelas baik di dalam Alquran maupun hadis yang merupakan acuan bagi umat Islam. Banyak di dalam hadis secara terperinci dan jelas menjelaskan bahwa wanita mempunyai posisi mulia dan terhormat seperti hadis Nabi Muhammad saw yang menyatakan “syurga itu berada di bawah telapak kaki ibu”, ini merupakan ungkapan betapa mulianya seorang ibu di mata Allah.
Bahkan perempuan dalam hal ibadah mempunyai beberapa keringanan seperti yang tertera di dalam hadis: “Kami dulunya diperintahkan untuk keluar (ke lapangan shalat Id) pada Hari Raya sampai-sampai kami mengeluarkan gadis dari pingitannya dan wanita-wanita haid. Mereka ini berada dibelakang (orang yang shalat), mereka bertakbir dan berdoa dengan takbir dan doanya orang-orang yang hadir. Mereka mengharap berkah hari tersebut dan kesuciannya.” (HR. Bukhari).
Dalam hadis ini menunjukkan bahwa perempuan sangat mulia dalam Islam kalau kita mengetahui akan hal itu. Namun saat ini yang tengah muncul di kalangan masyarakat adalah konsep kesetaraan gender yang dibawa oleh pahaman barat yang dianut oleh masyarakat yang jelas berbanding lurus dengan konsepsi dan hukum-hukum Islam.
Para pelopor kesetaraan gender, tanpa mereka sadari sebenarnya mereka sendiri telah meruntuhkan nilai-nilai moral dan agama, mereka dijadikan alat untuk meruntuhkan agama mereka sendiri.
 Memahami gender
Sebelum saya menguraikan lebih jauh lagi saya ingin memberikan definisi konsep kesetaraan gender atau disebut juga dengan feminisme, yang merupakan sebuah gerakan perempuan yang menuntut emansipasi atau kesamaan dan keadilan hak dengan pria. Istilah ini mulai di gunakan pada 1890-an, mengacu pada teori kesetaraan laki-laki dan perempuan serta pergerakan untuk memperoleh hak-hak perempuan (sumber: wikipedia).
Realitasnya, konsep kesetaraan gender sangat mewabah dikalangan masyarakat saat ini, ia bagaikan virus yang sangat cepat menular di kalangan masyarakat ditambah lagi dengan wujudnya pahaman kapitalis sekuler yang sedang berkembang luas saat ini. Pahaman ini dibawa oleh barat dan di senangi oleh nafsu amarah manusia itu sendiri dan menjadi wabah yang mengikis komitment kepada nilai-nilai agama. Jika tidak di bendung dengan efektif maka akan terkikis dan jatuhlah jatidiri generasi tua dan muda umat Islam sekarang.
Pegangan mereka kepada agama akan luntur bahkan akan semakin menipis dan larut. Ketika pahaman kapitalis sekuler ini muncul perempuan menjadi sasaran perbudakan, modal suara sumbang atas nama kebebasan/kemerdekaan. Dalam hal ini maka lahirlah konsep kesetaraan gender yang meruntuhkan kontrol sosial terhadal individu itu sendiri.
Namun sebagian masyarakat tetepa bersitegas dalam menuntut kebebasan yang belebihan seperti sistem demokrasi yang mengusung kebebasan yang berlebihan yang bertolak belakang dengan nilai-nilai agama. Padahal kalau kita tau kebebasan yang berlebihan tanpa ada aturan-aturan didalam nya maka ia tidak akan bertahan lama dan ia akan runtuh dengan sendirinya.
Pada dasarnya semua orang sepakat dan setuju bahwa laki-laki dan perempuan berbeda, gender tidak mengacu kepada persamaan biologis, sosial, budaya, politik dan lain-lain. Usaha dalam upaya penyetaraan gender pada dasarnya telah wujud cukup lama, bahkan telah ada sejak zaman penjajahan.
Pada konsep kekinian, kesetaraan gender tidak habis-habisnya dibicarakan. Di mana sekelompok masyarakat menginginkan adanya kesetaraan gender di antara laki-laki dan perempuan khususnya pada bidang pekerjaan karena masyarakat patriarki pada umumnya perempuan sulit untuk mendapat haknya sebagai akses masuk dunia global saat ini.
Namun yang menjadi masalah saat ini adalah hanya sebagian dari masyarakat ingin menuntut hak dan peranan kesetaraan “gender” saat ini, apakah agama dan apakah dalam pemerintahan mendukung akan hal itu? Ini menjadi pertanyaan bagi kita. Konsep kesetaraan “gender” di indonesia dalam konstitusi kita, Pasal 28 I (22) UUD 1945 menyebutkan bahwa “setiap orang bebas dari hak perlakuan yang bersifat diskriminatif atas dasar apapun dan berhak mendapatkan perlindungan terhadap perakuan yang bersifat diskriminatif itu.” Dalam hal ini Negara mempunyai kewajiban untuk menjaga setiap hak-hak seseorang.
Di dalam pahaman kapitalis sekuler menuntut adanya kesamaan gender konsep ini sekelompok kaum wanita mereka merasakan ditindas, mereka sudah tidak dapat lagi membedakan mengapa mereka tertindas dalam sistem kapitalisme, liberalisme, sekulerisme dengan hidup mulia dalam sistem Islam. Mereka yang awam tentang syariat Islam dan jauh dari nilai-nilai Islam itu menuduh syariat Islam tidak adil pada perempuan.
 Memuliakan perempuan
Padahal, kalau mereka jujur melihat dan memahami secara mendalam sebenarnya Islamlah yang memuliakan perempuan. Firman Allah Swt: “Katakanlah kepada wanita yang beriman: hendaklah mereka menahan pandangannya, dan memelihara kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang biasa nampak dari padanya.” (QS. An-Nur: 31).
Maka sudah seharusnya kita membuka mata dan jangan dibodohi oleh ideologi-ideologi barat yang saat ini dalam keterpurukkan pemikiran umat Islam saat ini. Sudah saatnya kita bangun dan bangkit dari keterpurukan yang sedang mengikis nilai-nilai agama dan moral umat Islam sekarang. Kita kembali ke jalan Islam, bukan ke jalan orang-orang non Islam.
Jika memang kita ingin kaum Muslimah mulia, satu-satunya cara adalah kembali ke jalan Islam, bukan dengan mengadopsi paham gender yang realitasnya paham ini telah gagal total menyelamatkan perempuan-perempuan Barat, bahkan justru menjadikan mereka sebagai wanita-wanita “gila karier” serta tidak jarang dijadikan komoditas kepentingan industri.
Read More --►

Selasa, 23 Desember 2014

Inilah Wajah Bumi yang Sebenarnya bila Dilihat dari Luar Angkasa

Seperti apa wajah planet kita bila dilihat dari luar angkasa tanpa diedit atau disesuaikan dengan sudut pandang manusia?

Citra yang diambil oleh satelit cuaca Himawari-8 milik Jepang menunjukkannya. Tanpa diedit, Bumi ternyata tidak sebiru yang dibayangkan.

Himawari 8 yang diluncurkan pada 7 Oktober 2014 lalu memotret Bumi dari ketinggian 35.790 meter. Untuk mengambil gambar, satelit menggunakan instrumen Advanced Himawari Imager.
Himawari 8 bertugas untuk melakukan observasi secara terus-menerus di wilayah Asia Timur dan Pasifik bagian barat. Tahun 2016, Jepang bakal meluncurkan Himawari 9.

Dirilis situs Japan Meteorological Agency pada Kamis (18/12/2014), citra Bumi yang nyata tanpa diedit dilihat dari luar angkasa ternyata lebih abu-abu.

Kata "nyata" di sini punya sedikit jebakan, tergantung pada sudut pandang subyek yang melihatnya.
Bila manusia yang menandang secara langsung, Bumi memang akan tampak kebiruan. Itu dipengaruhi oleh kemampuan melihat mata manusia.

Namun demikian, bila satelit yang memotretnya, Bumi takkan tampak sebiru yang dibayangkan manusia. Warna biru yang dihasilkan biasanya merupakan hasil olahan dari citra.

Sejumlah citra Bumi dari luar angkasa telah dihasilkan oleh berbagai badan antariksa dunia.
Citra yang paling fenomenal adalah "pale blue dot" yang dihasilkan Badan Pebnerbangan dan Antariksa Amerika Serikat (NASA), Bumi sebagai titik biru pucat dari planet Saturnus.

Selain itu, ada pula citra Bumi yang seperti kelereng biru ataupun Bumi yang tampak separuh dilihat dari Bulan.
Read More --►

Jumat, 19 Desember 2014

Ini Tomat Hitam-Putih Pertama di Dunia!

Petani di Sutton, Inggris baru-baru ini mengawinkan dua varietas tomat dan berhasil menciptakan jenis tomat terbaru dan yang pertama kalinya di dunia, tomat hitam-putih.

Sebelumnya, para peneliti di kawasan pertanian itu sudah membuat suatu yang unik, yang mereka beri nama 'Indigo Rose' - satu-satunya tomat hitam di bumi.

Namun sekarang mereka bereksperimen mengawinkan tomat hitam 'Indigo Rose' dengan tomat 'cherry' putih untuk menghasilkan varietas terbaru.

Seorang narasumber mengatakan, "tahun ini kami berhasil meningkatkan pencapaian dengan mencangkokkan varietas indigo rose dan creamy white untuk menghasilkan tomat hitam-putih pertama."
"Kami jamin temuan ini akan membuat teman-teman, tetangga dan keluarga anda takjub, apalagi kalau dibikin groovy salads dan sandwiches."

Tomat cangkok ini dibanderol dengan harga 4 Poundsterling perbutir, atau sekitar Rp 80.000/butir. (MIRROR)
Read More --►

Prediksi Risiko Serangan Jantung dari Usia Pertama Haid

Usia ketika seorang gadis mendapatkan haid pertama kemungkinan besar berpengaruh pada risikonya menderita serangan jantung, stroke, dan tekanan darah tinggi.

Wanita yang pertama kali menstruasi sebelum berusia 10 tahun atau setelah usia 17 tahun memiliki risiko lebih besar menderita penyakit-penyakit tersebut.

Menarche atau dimulainya siklus menstruasi secara penuh biasanya berlangsung lebih awal pada anak yang obesitas. Karena itu kaitan antara haid yang lebih cepat dengan risiko penyakit jantung di usia lanjut bisa diketahui.

"Menarche merupakan tanda pubertas dan awal fungsi hormon endokrin yang berkaitan dengan reproduksi. Tapi mengapa waktu menarche berhubungan dengan peningkatan risiko penyakit pembuluh darah masih belum jelas," kata Dr.Dexter Canoy dari Universitas Oxford.

Peneliti melakukan kajian data kesehatan pada lebih dari satu juta wanita Inggris berusia 50-64 tahun, termasuk riwayat kesehatan dan reproduksinya. Dalam masa penelitian selama 11 tahun, hampir 250.000 wanita dirawat di rumah sakit atau meninggal akibat komplikasi tekanan darah tinggi, 73.000 menderita penyakit jantung dan lebih dari 25.000 mengalami stroke.

Mereka yang pertama kali menstruasi di usia 13 tahun, mencapai 25 persen dari subjek yang diteliti, memiliki risiko paling rendah mengalami gangguan jantung selama periode penelitian.
Dibandingkan dengan wanita tersebut, 4 persen dari subjek yang pertama kali haid di usia 10 tahun atau lebih muda, memiliki risiko 27 persen menderita penyakit jantung.

Risiko tersebut tetap tinggi meski para ahli memperhitungkan faktor risiko lainnya, seperti ukuran tubuh, kebiasaan merokok dan status sosial ekonomi.
Read More --►

Kamis, 18 Desember 2014

Wanita, Hati-hati Celana Ketat Bisa Buat Area Intim Menghitam

Sekian banyak tren di ranah mode, salah satu yang masih terus diminati adalah gaya busana ketat yang dapat membentuk lekukan tubuh. Hal ini terlihat dari rangkaian koleks jeans, legging, celana pendek, blus, serta rok mini yang cenderung “mendekap” tubuh wanita.

Namun, ada dampak negatif dari kebiasaan mengenakan busana ketat ini, yaitu membuat area intim wanita jadi gelap atau menghitam. Mengapa demikian?

"Tanpa disadari, gesekan yang terjadi pada pakaian ketat dapat menyebabkan kulit di sekitar area V menjadi lebih gelap. Hal ini tentunya dapat membuat para wanita merasa kurang percaya diri," ujar Dewi Koesoema, CHC Director Sanofi Group Indonesia pada konferensi pers Lactacyd White Intimate di Locanda Restaurant, Rabu (17/12/2014), seperti diberitakan Kompas.com

Pada kesempatan yang sama, dr Dian Wijayanti, Medical Affairs Manager PT Sanofi-Aventis Indonesia mengungkapkan, area V adalah area kulit di atas dan di sekitar alat kewanitaan. Area V kerap kali disebut dengan area bikini. Sebab, area V meliputi area yang tertutup oleh pakaian renang bikini.
Menurut dr Dian, karena berada di lipatan kulit, maka area V secara normal pasti akan bergesek dengan kain busana celana. Seringnya gesekan yang terjadi antara kulit di area V dengan kain celana secara terus-menerus akan menyebabkan kulit di area V jadi menghitam.

"Gesekan itu kalau terus-menerus, apalagi kalau dengan bahan pakaian akan menyebabkan kulit di area V menggelap. Keringat juga akan menumpuk dan menyebabkan kulit tidak bisa bernapas, akibatnya jadi menggelap," jelas dr Dian.

Selain itu, area V pada dasarnya merupakan area pada tubuh wanita yang sensitif. Oleh karena itu, wanita harus selalu menjaga kebersihan area V agar kesehatannya tetap terjaga. Sehingga, risiko beragam keluhan dan penyakit di area tersebut pun dapat diminimalisir. "Secara normalnya area V memang harus selalu dijaga kebersihannya," imbuh dr Dian.
Read More --►

Kamis, 01 Mei 2014

‘Cooperative Learning’ dan Kurikulum 2013

KURIKULUM 2013 merupakan penyempurnaan dari Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Hal itu dilakukan semata-mata untuk perbaikan sistem pendidikan. Perubahan tersebut dilakukan karena KTSP dianggap belum dapat mencapai harapan yang diinginkan, sehingga perlu adanya revitalisasi kurikulum. Usaha tersebut mesti dilakukan demi menciptakan generasi masa depan berkarakter, yang memahami jati diri bangsanya dan menciptakan anak yang unggul, mampu bersaing di dunia internasional.

Hal lain yang ikut melatarbelakangi lahirnya Kurikulum 2013 adalah standar proses pembelajaran yang belum menggambarkan urutan pembelajaran yang rinci, sehingga membuka peluang penafsiran yang beraneka ragam dan berujung pada pembelajaran yang berpusat pada guru. Ditambah pula belum peka dan tanggapnya kurikulum yang ada terhadap perubahan sosial yang terjadi pada tingkat lokal, nasional maupun internasional.

Beberapa kompetensi yang dibutuhkan sesuai dengan perkembangan dunia pendidikan (misalnya pendidikan karakter, metodologi pembelajaran aktif, keseimbangan soft skills dan hard skills, kewirausahaan) belum terakomodasi di dalam kurikulum. Hal itu menyebabkan hasil pembelajaran berbagai mata pelajaran selama ini pada umumnya didapati masih kurang memuaskan. Pembelajaran yang hanya sekadar berorientasi kepada ranah kognitif semata, kurang mengembangkan aspek imtak, intelektual, emosional, sosial, dan budaya.

Kebanyakan kegiatan pembelajaran masih berpusat pada guru. Biasanya guru lebih banyak menghabiskan waktu untuk berceramah. Sebaliknya, kurang memberdayakan siswa agar aktif terlibat dalam proses pembelajaran. Guru lebih mendominasi atau menjadi pusat dalam proses pembelajaran. Selain itu, proses pembelajaran yang selama ini terjadi pada umumnya lebih bersifat individual dan kompetitif. Akhirnya, jawaban siswa yang relatif kurang berkualitas cenderung dianggap sebagai kemampuan yang maksimal dalam pembelajaran tersebut.

Pembelajaran secara individual dan kompetitif bukanlah pembelajaran yang tepat pada zaman sekarang, disebabkan beberapa faktor: Pertama, pengetahuan sekadar ditransfer dari guru kepada siswa; Kedua, siswa pada umumnya bersifat pasif; Ketiga, guru menjadi satu-satunya sumber yang utama; Keempat, proses dan hasil belajar ditekankan pada kemajuan individu dan bersifat kompetitif; Kelima, di dalam kelas guru merupakan satu-satunya orang yang mengajar; Keenam, suasana kelas cenderung sepi, pasif, dan terisolasi, dan; Ketujuh, guru menjadi orang yang paling bertanggung jawab terhadap proses pembelajaran.
Terkait dengan hal itu, Slavin (1995:3) juga menengarai bahwa belajar individual dan kompetitif memiliki beberapa kelemahan, yaitu; kompetisi siswa kadang-kadang tidak sehat. Sebagai contoh jika seorang siswa menjawab pertanyaan guru, siswa yang lain berharap agar jawaban tersebut salah; siswa yang berkemampuan rendah akan kurang termotivasi; siswa berkemampuan sedang akan sulit untuk sukses dan semakin tertinggal; dan dapat membuat frustasi siswa lainnya. 

Berbasis kompetensi
Akan halnya Kurikulum 2013, ia berbasis kompetensi; berkomunikasi, berpikir jernih dan kritis, kemampuan mempertimbangkan segi moral suatu permasalahan, kemampuan menjadi warga negara yang efektif, kemampuan mencoba untuk mengerti dan toleran terhadap pandangan yang berbeda, kemampuan hidup dalam masyarakat global, memiliki minat luas mengenai hidup, memiliki kesiapan untuk bekerja, dan memiliki kecerdasan sesuai dengan bakat/minatnya. Untuk itu, satu solusi memperbaiki kelemahan pembelajaran untuk meyahuti tantangan Kurikulum 2013, adalah dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif (cooperative learning).

Cooperative Learning identik dengan belajar berkelompok atau belajar kooperatif, yang tentu bukan hal baru dalam dunia pendidikan. Sebagai guru dan mungkin sebagai siswa, kita pernah menggunakannya atau mengalaminya. Sebagai contoh saat bekerja dalam laboratorium. Dalam belajar kooperatif, siswa dibentuk dalam kelompok-kelompok yang terdiri atas 4-5 orang untuk bekerja sama dalam menguasai materi yang diberikan guru. Kelompok belajar kooperatif adalah kelompok yang dibentuk dengan tujuan untuk memaksimalkan belajar antara siswa. Setiap anggota kelompok mempunyai tanggung jawab mereka terhadap kontribusi dalam usaha mencapai tujuan dan bantuan untuk anggota yang membutuhkan.
Pembelajaran model kooperatif memiliki beberapa kelebihan, di antaranya: Pertama, ilmu dapat diperoleh secara bersama-sama dalam kelompok; Kedua, setiap anggota kelompok belajar secara aktif; Ketiga, guru bisa lebih aktif dengan peran sebagai model, sumber, konsultan, dan fasilitator; Keempat, proses dan hasil pembelajaran ditekankan pada kerja sama dan kebersamaan; Kelima, setiap siswa berperan sebagai pengajar; Keenam, situasi pembelajaran menyenangkan, dan; Ketujuh, setiap siswa bertanggung jawab terhadap kemajuan belajarnya sendiri dan kemajuan kelompoknya.

Keunggulan lainnya dari Pembelajaran model kooperatif adalah karena. Siswa akan memiliki tanggung jawab secara individual terhadap kemajuan belajarnya dan kemajuan kelompok. Anggota kelompoknya akan bersifat hoterogen, yakni terdiri atas berbagai ras, etnis, agama, kemampuan, dan jenis kelamin. Ketua kelompoknya dapat berganti sesuai dengan kesepakatan kelompok, anggota kelompok saling memberi tanggapan. Pembelajaran dalam kelompok lebih berorientasi kepada proses. Guru berperan aktif mengarahkan siswa untuk menciptakan kelancaran proses untuk belajar keterampilan. Selain itu yang teramat penting adalah siswa bekerja sama dalam kelompok, saling membantu, dan mengalami secara langsung proses kerja sama dalam belajar.

Banyak keuntungan/kelebihan yang dapat diperoleh dari belajar kooperatif, di antaranya: Pertama, dapat meningkatkan kemajuan belajar siswa, dan hasil belajar yang dicapai lebih tinggi dibandingkan dengan belajar individual dan kompetitif; Kedua, dapat meningkatkan daya pikir, memperoleh kedalaman tingkat pengetahuan, dan menciptakan kemampuan berpikir kritis; Ketiga, mengembangkan sikap positif terhadap pelajaran, sekolah, dan pembelajaran secara umum; Keempat, lebih mementingkan tugas dan dapat menghilangkan sikap suka mengganggu teman; Kelima, dapat meningkatkan motivasi belajar;
Keenam, mendorong siswa untuk memperhatikan orang lain; Ketujuh, dapat meningkatkan kemampuan bekerja dan menyelesaikan masalah secara bersama; Kedelapan, dapat mengembangkan rasa sosial; Kesembilan, menumbuhkan rasa penghargaan terhadap gaya belajar teman; Kesepuluh, dapat menumbuhkan percaya diri dan rendah hati; Kesebelas, memberikan kesehatan jiwa, penyesuaian diri dan ketentraman belajar, dan; Keduabelas, dapat meningkatkan keterampilan sosial dan hubungan antarpribadi (Eanes, 1997:135).

Model-model pembelajaran yang termasuk dalam kelompok belajar kooperatif di antaranya adalah penyelidikan kelompok, Jigsaw, Student Teams Achievement Divisions (STAD), Skrip kooperatif, pembelajaran berdasarkan masalah (problem based introduction), mencari pasangan (make a macth), debat, grup investigasi, kooperatif terpadu membaca dan menulis, dan lain-lain.
Model-model belajar jenis ini memiliki beberapa kelebihan, di antaranya  berfokus pada penyelidikan terhadap suatu topik atau konsep, menyediakan kesempatan kepada siswa untuk membentuk atau memberikan pertanyaan-pertanyaan yang bermakna mengenai topik yang sedang dipelajari, efektif membantu siswa untuk bekerja sama dalam kelompok dengan latar belakang berbeda baik dari segi ras, etnis, kemampuan, jenis kelamin, maupun status sosial, dan menyediakan suatu konteks sehingga siswa dapat belajar mengenai dirinya sendiri, orang lain, lingkungan, maupun kebudayaannya (Eggen & Kauchak, 1998:304).

Belajar kooperatif diyakini dapat meningkatkan kemampuan siswa mengembangkan dan meningkatkan kemampuannya dalam mengapresiasi serta mengaitkan materi pelajaran dengan imtak, dan nilai-nilai sebagai upaya menyahuti kurikulum 2006 yang berbasis kompentensi dan kontekstual. Pembelajaran yang seperti ini dirasakan menarik, bervariasi, dan menyenangkan, serta bermakna bagi anak didik.
Read More --►

Jumat, 25 April 2014

Keluarga Bahagia Menurut Syariat

Apabila kita menelusuri Alquran, hadis riwayat shahabat dan ulama, kita menemukan beberapa syarat yang sekaligus menjadi ciri dari keluarga bahagia tersebut antara lain:

Pertama, kasih sayang antara suami dan istri. Syariat Islam melarang dengan tegas pergaulan bebas antara lelaki dan perempuan yang bukan muhrim. Karena pergaulan yang demikian lebih banyak membawa mudharat. Melalui pergaulan bebas yang tidak diikat oleh ijab kabul (pernikahan) sudah tentu akan melahirkan bentuk kasih sayang yang hanya bersandar kepada pengaruh hawa nafsu semata. Hasil dari keadaan itulah yang akan menjerumuskan ke arah perzinahan, hamil di luar nikah, pengguguran kandungan serta pembuangan anak seperti yang kita dengar banyak terjadi dalam masyarakat.

Islam menggariskan ketetapan bahwa unsur kekeluargaan yang murni sewajarnya bertolak dari pernikahan yang sah. Agar supaya jalinan kasih sayang antara suami dan istri dapat dilakukan dengan bersih dan berakhlak, sesuai dengan firman Allah Swt: “Dan diantara tanda-tanda kekuasaan Allah, Dia menciptakan untukmu istri-istri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya dan dijadikan-Nya diantara kamu rasa kasih dan sayang.” (QS. Ar-Ruum: 21).

Dalam sebuah hadis Nabi Muhammad saw bersabda: “Dunia ini adalah perhiasan, dan sebaik-baik perhiasan adalah wanita yang shalehah.” Dalam sebuah hadis lain: “Orang mulia antara kamu adalah mereka yang berlaku baik kepada keluarganya, sebab aku sendiri pun berlaku paling baik terhadap keluargaku sendiri.”

Kedua, kasih sayang antara ibu bapak dan anak-anak. Dari pernikahan antara suami/istri alamiyahnya akan lahir keturunan, yang mana anak adalah amanah dari Allah yang perlu dididik dengan sempurna seperti yang diterangkan dalam dua hadist. Sabda Nabi saw: “Wajib atas kamu memberi nafkah kepada mereka dan pakaian mereka yang munasabah dan berlaku adil kepada mereka” dan seseorang itu akan berdosa dengan sebab dia menyia-nyiakan mereka yang menjadi tanggungannya.”
Maka kepada kedua ayah dan ibu diletakkan tanggung jawab memberikan pendidikan, asuhan, kasih sayang sempurna, sebagaimana aabda Nabi saw: “Tiap-tiap anak dilahirkan dalam keadaan fitrah, maka kedua ibu bapanya yang bertanggungjawab menjadikannya yahudi, nasrani atau majusi.” Berkaitan dengan hadis ini, Allah berfirman: “Wahai orang yang beriman jagalah dirimu dan keluargamu dari azab api neraka.” (QS. At-Tahrim: 6)

Ketiga, kasih sayang antara anak dengan ibu bapak. Sebagaimana ibu dan bapak memberikan kasih sayangnya kepada anak-anak, demikianlah juga Islam menganjurkan supaya anak-anak ikut memberikan kasih sayang mereka terhadap kedua ibu bapak mereka. Dari apa yang selalu kita dengar, “sesungguhnya syurga itu terletak di bawah telapak kaki ibu”.

Dengan menyayangi dan mengasihi ibu bapak, di samping mematuhi segala perintah dan nasihat keduanya, berkata-kata dengan mereka pun perlu menggunakan bahasa yang lemah lembut serta beradab, tidak menyinggung perasaan mereka dengan perkataan bernada kebencian, kasar dan menyakitkan.
Sebaiknya seorang anak menunjukkan bukti kesyukuran dan rasa terima kasih terhadap jasa kedua orang tuanya yang sudah bersusah payah mendidik dan membesarkannya. Islam menegaskan, satu dosa besar ialah durhaka kepada kedua ibu bapa. Allah berfirman: “Sembahlah Allah dan jangan mempersekutukannya serta kepada kedua ibu bapak hendaklah kamu berbuat baik.” (QS. An-Nisa: 36

Dalam hal ini, Nabi saw bersabda: “Keridhaan Allah bergantung kepada keridhaan ibu bapak, maka kemurkaan Allah juga bergantung kepada kemurkaan ibu bapak. Barang siapa yang setiap hari berbuat baik terhadap ibu bapak tetapi mengingkari Aku, maka Aku masih ridha kepadanya, namun siapa yang setiap hari meridhai Aku tetapi sebaliknya mendurhakai kedua ibu bapaknya, maka niscaya Aku murka kepadanya.”
Betapa tingginya nilai keberkatan kasih sayang seseorang anak terhadap ibu bapaknya sudah diterangkan oleh Islam melalui sebuah hadis yang sudah kerap kali kita dengar yaitu: “Apabila mati seseorang Muslim, maka terputuslah hubungannya kecuali tiga perkara yang bisa menyelamatkannya yaitu amal shalih, sedekah dan doa anak yang shalih.”

Keempat, kasih sayang terhadap saudara dan tetangga. Islam senantiasa menganjurkan supaya umatnya menjalin hubungan kasih sayang, silaturahmi dan saling memberi satu sama lainnya. Kasih sayang itu bukan sekedar perlu dipupuk antara suami dan istri, ibu bapak dan anak serta anak dan ibu bapak saja, tetapi silaturahmi terhadap saudara yang lain termasuk tetangga juga sangat digalakkan oleh Islam karena hasil dari ikatan kemesraan itu nanti akan menumbuhkan kekuatan ummat yang padu.

Ini jelas disebutkan oleh Nabi saw dalam hadis yang berbunyi: “Tidak sempurna iman seseorang sehingga dia mencintai saudara serta tetangganya sama seperti dia mencintai dirinya sendiri.” Dalam hadis lainnya: “Mereka yang baik diantara kamu ialah Muslim yang menyelamatkan Muslim lain dari perbuatan jahat oleh lidah dan tangannya.”

Kasih sayang yang dianjurkan Islam juga terbukti dengan amalan yang mewajibkan kita menunaikan zakat, infak dan sedekah. Karena dengan amalan-amalan tersebut, mereka yang berkecukupan akan dapat membantu golongan orang miskin dan dhaif.

Dalam sebuah hadis Nabi saw bersabda: “Tidaklah sempurna iman seseorang Muslim jika ia bahagia dan merasa kenyang tetapi di sebelah rumahnya ada tetangganya yang sedih dan lapar.” Hadis lainnya; “Amat besar pahala yang akan diberikan kepada seorang Muslim yang apabila aroma masakannya tercium oleh tetangga sebelahnya lalu dia bergegas untuk menyedekahkannya semangkuk.”
Kelima, kasih sayang terhadap masyarakat dan lingkungan. Kasih sayang terhadap masyarakat dan seluruh manusia juga digalakkan oleh Islam. Untuk menjamin kerukunan hidup bermasyarakat, Islam juga mencegah kita berbuat kerusakan yang mengganggu keamanan dan ketertiban umum. Oleh karena itu Islam melarang kita mengumpat, berkata-kata bohong, fitnah, hasad dan dengki sesama manusia, menjatuhkan martabat orang lain, mencuri, merampok, menganiaya sesama manusia serta membunuh.

Mengingat besarnya nilai penyayang dan kecintaan Islam terhadap hubungan baik sesama masyarakat manusia, maka memberikan senyuman dan mengucapkan salam kepada orang lain serta tolong-menolong kepada sesama adalah ibadah yang mendapat ganjaran kebaikan dari Allah.
Demikian, semoga rumah tangga saudara, dan rumah tangga kita semua kaum muslimin dan muslimat selalu berada dalam bahagia, sentausa, saadah dan rafahiyah dibawah naungan keredhaan Allah Swt.
Read More --►

Selasa, 22 April 2014

Esensi Politik Ideal

MAKNA ideal politik akan terkikis, jika politik dipahami hanya sekedar urusan merebut dan mempertahankan kekuasaan untuk kepentingan pribadi atau kelompok. Politik merupakan usaha untuk mengelola dan menata sistem pemerintahan untuk mewujudkan kepentingan atau cita-cita dari suatu Negara. Karena itu Aristoteles yang dianggap sebagai orang pertama yang memperkenalkan kata politik menjelaskan bahwa hakikat kehidupan sosial adalah politik. Aristoteles memandang politik sebagai kecenderungan alami dan tidak dapat dihindari manusia. Kegiatan dalam suatu sistem politik menyangkut proses menetukan tujuan-tujuan dari sitem tersebut dan melaksanakan tujuan-tujuan itu.
Untuk melaksanakan tujaun-tujuan itu perlu ditentukan kebijakan-kebijakan umum (public polices) yang menyangkut pengaturan dan pembagian (distribution) atau alokasi (allocation) dari sumber-sumber (resources) yang ada. Untuki dapat berperan aktif melaksanakan kebijakan-kebijakan tersebut, perlu dimiliki kekuasaan (power) dan kewenangan (authority) yang akan digunakan baik untuk membina kerjasama maupun untuk menyelesaikan konflik yang mungkin timbul dalam proses itu.
Hakikat politik yang berkiblat pada kepentingan rakyat atau berorientasi menjawab kepentingan dan kebaikan bersama (bonum commune), selalu menjadi tema utama orasi elit politik. Namun dalam priksis hidup politik, seringkali disalahgunakan para elit politik sehingga tujuan politik menjadi tidak jelas. Akibatnya politik tidak lagi dirancang untuk melahirkan kebaikan bersama, tetapi menjadi batu loncatan untuk mencapai kepentingan pribadi atau kelompok. Pada titik inilah, makna politik menjadi distorsi. Meningkatnya intensitas korupsi sejumlah elit politik dan absennya mereka berada di tengah rakyat pada musim reses, menunjukkan politik mudah dibelokkan untuk memenuhi naluri pragmatisme elit sekaligus menelantarkan kepentingan rakyat.
Politik merupakan aspek kehidupan manusia yang mempunyai nilai fundamental dan selalu menarik untuk didiskusikan. Politik merupakan ruang publik dimana kepentingan dan aspirasi rakyat berkuasa. Pada dasarnya sifat manusia adalah keinginan untuk hidup bersama, saling membutuhkan dan tidak dapat eksis tanpa kehadiran yang lain. Inilah essensi politik yang sesungguhnya. Politik dianggap wilayah yang penuh intrik, padahal kenyataan-kenyataan buruk bisa muncul dalam kehidupan bersama karena manusia itu sendiri yang tidak punya sensitivitas untuk kehidupan sosial. Karena itu politik harus dipahami dari hakikatnya untuk menata kehidupan masyarakat agar berjalan menurut prinsip-prinsip keadilan. Hal ini penting mengingat berpotensi lahirnya konflik politik dan bukan tidak mungkin dapat mengorbankan rakyat. Untuk itu dibutuhkan kesadaran elite politik dan rakyat dalam berpolitik.

Format politik ideal

Perubahan format sistem politik di suatu Negara merupakan proses pencarian format sistem politik yang ideal. Apapun perubahan tersebut, yang terpenting format itu dapat menjamin adanya sistem politik yang demokratis. Di mana setiap orang memiliki kesempatan yang sama untuk ikut serta dalam proses politik. Inilah yang disebut dengan budaya politik partisipan, dimana masyarakat sangat aktif dalam kehidupan politik. Di samping itu juga msyarakat merealisasikan dan mempergunakan hak-hak politiknya, artinya masyarakat menyadari keberadaan mereka dalam sistem politik sekecil apa pun tetapi memiliki arti bagi berlangsungnya sistem itu. Dengan demikian masyarakat dalam budaya politik partisipan tidak menerima begitu saja keputusan politik.
Budaya politik biasanya berpusat pada imajinasi perseorangan yang merupakan dasar semua tingkah laku politik masyarakat. Sementara sistem nilai yang hidup di tengah-tengah masyarakat merupakan komponen penting bagi pembentukannya, yang merupakan refleksi terhadap orientasi, sikap dan perilaku politik masyarakat dalam merespons setiap objek dan proses politik yang sedang berjalan. Budaya politik sendiri merupakan cerminan sikap khas warga negara terhadap sistem politik dan aneka ragam bagiannya, serta sikap terhadap peranan warga negara di dalam sistem politik itu.
Budaya politik disini difokuskan pada budaya politik partisipan didasarkan kepada kesesuaian dengan sistem politik demokrasi, masyarakat yang sangat dominan memiliki kompetensi politik yang tinggi, di mana warga masyarakat mampu memberikan evaluasi terhadap proses politik yang sedang berjalan. Masyarakat sudah mulai melibatkan diri secara intensif dalam berbagai kegiatan politik. Menurut ilmuwan politik Gabriel Almond dan Sidney Verba, negara-negara yang mempunyai budaya politik yang sudah matang akan menopang demokrasi yang stabil. Sebaliknya, negara-negara yang memiliki derajat budaya politik yang belum matang tidak mendukung terwujudnya demokrasi yang stabil.
Kematangan budaya politik tersebut ditunjukkan dengan peluang yang diberikan oleh negara kepada masyarakat untuk mandiri, sehingga memiliki tingkat kompetensi yang tinggi. Demokratisasi dan budaya politik demokratis hanya bisa diciptakan setelah melalui proses sosialisasi politik. Proses ini mewariskan berbagai nilai politik dari satu generasi ke generasi berikutnya, lewat berbagai agen, seperti keluarga, teman sepergaulan, sekolah/perguruan tinggi, dan media massa yang menghasilkan individu mandiri.
Masyarakat memberikan perhatian terhadap sistem politik dan berperan aktif serta memiliki keyakinan dapat mempengaruhi pengambilan kebijakan publik. Dalam budaya politik partisipan ini, demokrasi dapat berkembang dengan baik. Hal ini dikarenakan terjadinya hubungan yang harmonis antara warga negara dan pemerintah yang ditunjuk oleh tingkat kompetensi politik (penyelesaian sesuatu secara politik) dan tingkat effacacy (keberdayaan). Melalui sarana pemilihan umum merupakan momentum untuk mendorong perubahan sosial politik ke arah yang lebih baik dan demokratif. Hal ini merupakan upaya budaya politik partisipan, karena dengan demikian akan dapat digunakan sebagai salah satu rujukan untuk menentukan pilihan dalam pemilu secara arif, bijaksana, kritis dan rasional.

Hal yang wajar

Perbedaan pendapat dan kepentingan dalam alam demokrasi dianggap wajar untuk diperjuangkan. Namun perselisihan itu harus dapat diselesaikan melalui perundingan dan dialog terbuka untuk mencapai kompromi, konsensus atau mufakat. Mengakui adanya keanekaragaman tercermin dalam keanekaragaman pendapat dan kepentingan, perlu terselenggaranya masyarakat yang terbuka dan kebebasan politik yang memungkinkan timbulnya fleksibilitas dan tersedianya berbagai alternatif dalam tindakan politik. Tinggi rendahnya partisipasi politik rakyat dipengaruhi oleh sikap politik dan ditentukan juga oleh mobilisasi politik seperti partai politik.
Mengacu pada pandangan Islam terhadap demokrasi yang diartikan sebagai ideologi politik yang bertujuan untuk menerapkan prinsip-prinsip agama Islam ke dalam kebijakan publik. Sementara demokrasi diartikan sebagai sebuah metode untuk menata dan mengatur masyarakat, dimana penghormatan terhadap suara mayoritas dan kebebasan pribadi merupakan tipologi demokrasi. Dalam perspektif Islam, apabila suara mayoritas bertentangan dengan kehormatan dan kemuliaan manusia, maka suara mayoritas itu tidak bernilai apapun dan tidak memiliki nilai legalitas. Islam memiliki metode yang paling demokratis untuk menata dan mengatur masyarakat dengan bersandar pada suara rakyat.
Hal ini ditegaskan dengan ayat-ayat yang dirurunkan berkenaan dengan musyawarah Nabi saw. Firman Allah Swt: “Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu. Karena itu maafkanlah mereka, mohonkanlah ampun bagi mereka, dan bermusyawaratlah dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad, maka bertawakkallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakkal kepadaNya.” (QS Ali Imran: 159).
Read More --►

Selasa, 15 April 2014

Google Menambahkan 'Auto Backup' Photo Akses di Gmail

Google telah meluncurkan fitur berbagi foto baru untuk Gmail, yang memungkinkan Anda untuk memasukkan Foto Anda di Auto Backup dari telepon Anda ke dalam pesan Gmail di web dengan Insert Tombol.

Klik tombol, dan Anda akan mendapatkan akses ke perpustakaan foto. Ini adalah salah satu manfaat dari memiliki berbagai layanan Google terintegrasi satu sama lain.


 
"Jika Anda meng-upload dan mengatur foto Anda ke dalam album dalam Foto Google, Anda juga dapat berbagi seluruh album," catatan manajer produk Thijs van As. "Plus, Anda sekarang dapat mengubah ukuran gambar saat menulis pesan dengan menyeret di sudut manapun untuk membuat gambar snapshot Anda sempurna."

Fitur yang sangat. Jelas, Anda harus memiliki Auto Backup dihidupkan. Petunjuk tentang cara untuk melakukan hal ini di sini (tidak memerlukan Android).
Read More --►

Senin, 31 Maret 2014

Google Luncurkan Cloud DNS Dalam Preview

Google membuat banyak pengumuman tentang Cloud platform awal pekan ini, termasuk Cloud DNS, sebuah layanan Domain Name System untuk memberikan pengembang cara "sangat tersedia, dapat diandalkan, dan murah" untuk menerbitkan zona DNS dan catatan.

Google sebelumnya mengumumkan
tentang beberapa besar lainnya seperti penurunan harga, berkelanjutan penggunaan diskon, dikelola mesin virtual, memperluas dukungan Mesin Hitung, real-time data besar dengan BigQuery, dan beberapa alat pengembang lainnya.

Dalam posting blog, Google sedang berbicara tentang Cloud DNS. Pengembang dapat menggunakan Cloud DNS API untuk mengelola catatan DNS mereka sendiri, dan nameserver yang menanggapi permintaan DNS untuk membantu penggunaan rute lalu lintas ke server dan aplikasi web.


 " Cloud DNS dapat digunakan untuk nama host , webservers dan sumber daya lainnya internet , termasuk Google Mesin Hitung mesin virtual , dan Google Cloud Storage ember, " tulis manajer produk Surbhi Kaul . " Anda juga dapat menggunakan layanan ini untuk zona dan catatan untuk sistem host di pusat data. Cloud DNS berfungsi dari lebih dari 20 lokasi di seluruh dunia , dan didasarkan pada prinsip yang sama dan infrastruktur yang serupa diterapkan dalam pelayanan otoritatif Google yang digunakan untuk semua properti Google yang melayani miliaran permintaan setiap hari . , Jaringan berbasis anycast global yang Cloud DNS ' nameserver DNS menanggapi permintaan pengguna akhir dari lokasi optimal , sehingga rendah permintaan DNS latency , sehingga meningkatkan kecepatan akses dan meningkatkan keseluruhan pengalaman pengguna akhir . "
" Cloud DNS menawarkan tanda self-service dengan terjangkau pay-as - you-go model , " Kaul menambahkan . " Anda membayar untuk jumlah zona dikelola ditambah catatan , dan untuk jumlah permintaan dilayani bagi mereka zona dan catatan . "
Cloud DNS biaya $ 0,40 per satu juta query per bulan untuk pertama miliar query , dan $ 0.20 per zona host per bulan untuk pertama 25 zona .
Read More --►

Rabu, 29 Januari 2014

Diam Berbahaya

“Telah dilaknat orang-orang kafir dari Bani Israil melalui lisan Daud dan Isa putra Maryam. Yang demikian itu, disebabkan mereka durhaka dan selalu melampaui batas. Mereka satu sama lain tidak saling melarang tindakan mungkar yang mereka perbuat” (QS. Al-Ma`idah: 78-79).

Negeri kita kini semakin rapuh. Bukan karena sedikit orang pintar, juga bukan karena tidak kuat persenjataan. Tetapi karena rapuhnya moral, sehingga menimbulkan kehancuran di segala bidang.
Yang lebih parah lagi, banyak orang memilih diam meskipun mengetahui adanya upaya penghancuran negara di berbagai sendi. Ada yang beralasan diam karena sesama golongan, sesama partai politik, dan berbagai kesamaan lainnya.

Keadaan ini memunculkan sejumlah pertanyaan: Apa peran orang-orang yang menyebut diri terdidik dan berpendidikan tinggi dalam menghadapi keadaan berbahaya seperti ini? Bukankah diam saat melihat kemungkaran sama halnya dengan membiarkan datangnya azab?
Menurut Rasulullah, perumpamaan orang yang melakukan kemungkaran ibarat orang yang melubangi kapal yang sedang berlayar di tengah lautan luas. Jika kita membiarkannya, pasti binasa semua orang yang ada di dalam kapal tersebut. Namun apabila kita mencegahnya, maka semua akan selamat (HR. Al-Bukhari).
Read More --►

Jumat, 18 Oktober 2013

Kurban itu Simbol Menyembelih Nafsu

HARI Raya Idul Adha, 10 Dzulhijjah 1434 telah berlalu, Jumat ini adalah hari terakhir tasyrik, hari di mana umat Islam masih diharamkan berpuasa, namun ada kesempatan menyembelih hewan kurban untuk mereka yang baru mendapat kelapangan, kesempatan, dan kemampuan di hari ketiga tasyrik.
Di antara kita, tentu menjadi bagian yang menyaksikan prosesi penyembelihan kurban itu sendiri atau bahkan menjadi shahibul qurban (orang-orang yang berkurban). Pelajaran penting apakah yang  dapat dipetik dari simbolisme pelaksanaan penyembelihan kurban, apa yang diharapkan dari ibadah kurban untuk kehidupan berikutnya di luar bulan Dzulihijjah?

Mengulas hikmah kurban yang dapat dijadikan barometer kehidupan umat Islam yang lebih baik. Ibadah kurban merupakan simbol penyembelihan nafsu sehingga manusia diharapkan menjadi pribadi yang humanis. 
“Bagi mereka yang berqurban tentu menambah nilai spiritual, memiliki pribadi humanis sadar dan peduli kepada lainnya.

Kurban bukan sebatas menyembelih namun bagaimana mengimplementasikannya dalam kehidupan sehari-hari. Bagi mereka yang tidak berkurban dan menerima pembagian daging kurban sejatinya terinspirasi dan memiliki keinginan dan meronta mengharap rezeki dari Allah SWT sehingga ke depan mereka juga menjadi bagian dari orang-orang yang berkurban.

Menurutnya, Nabi Ibrahim banyak disebut di dalam Alquran, artinya ketika sering diulang berarti di situ ada sesuatu yang teramat penting, ada sesuatu yang sangat luar biasa. “Pelajaran apa saja yang bisa kita petik, tentu bukan seremoninya saja tetapi hal-hal substansial yang penting untuk kita ingat,” ujarnya.
Ia menyebut ada beberapa pesan kurban yang mesti menjadi acuan masyarakat muslim ke depan yaitu, Allah menyuruh kita berkurban tetapi jangan mengorbankan jiwa manusia. Artinya, bagaimana ke depan kita harus menyelamatkan jiwa sesama sebab membunuh itu sangat dilarang dan dimurkai Allah SWT.

“Di era modern, banyak sekali pembunuhan yang sistemik yang tidak hanya membunuh jiwa, tetapi membunuh karakter seseorang, menghancurkan karir seseorang, merendahkan, memfitnah, menjegal, meremehkan, dan menjual manusia.
Read More --►

Kamis, 17 Oktober 2013

Sekarat Penegakan Hukum

UPAYA penegakan hukum di Republik ini semakin terlihat bobrok. Langkah jalan di tempat atau bahkan mundur dalam menegakkan keadilan hukum terus saja mewarnai Indonesia sebagai negara hukum. Sebagai konsekuensi logisnya, realitas ketidakberdayaan hukum tersebut, kini telah menimbulkan ketidakpercayaan masyarakat kepada para penegak hukum. Tidak ada ungkapan yang tepat untuk menggambarkan kondisi penegakan hukum yang terjadi akhir-akhir ini, kecuali “sekarat penegakan hukum”.

Tertangkapnya Ketua Mahkamah Konstitusi (MK), Akil Mochtar, melalui Operasi Tangkap Tangan (OTT) yang dilakukan oleh Satgas dari Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada Rabu (2/10/2013) malam atas dugaan suap pengaturan putusan MK untuk sengketa hasil pemilihan kepala daerah Gunung Mas Kalimantan Tengah dan Lebak Banten menambah daftar panjang kehancuran hukum di negeri ini. Mahkamah Konstitusi yang diharapkan mampu menjadi “pendekar hukum” dan penegak keadilan terakhir di Republik ini kini telah hancur lebur disambar ‘petir’ korupsi.

Kita tentu belum lupa dengan hasil survei dua lembaga, yaitu Lingkaran Survei Indonesia (LSI) dan Indonesia Network Election Survey (INES) beberapa waktu lalu, yang menurunkan laporannya perihal persepsi atau pandangan masyarakat terhadap penegakan hukum di Indonesia. LSI menegaskan 46,7% responden tidak percaya hakim bertindak adil dalam penegakan hukum, sedangkan hasil INES lebih mengagetkan. Sebanyak 72,3% masyarakat tidak puas terhadap penegakan hukum yang dilakukan pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY)-Boediono. Menurut INES, ini dikarenakan penegakan hukum di rezim berkuasa saat ini lebih banyak diintervensi kepentingan pribadi dan kelompok.

Hal ini sangat wajar karena masalah pemberantasan korupsi dan penegakan hukum lainnya masih menjadi persoalan utama yang disoroti publik. Pola atau cara penyikapan publik nampaknya tidak bergeser jauh dari apa yang berkembang setelah terbentuknya penyelenggara negara di bawah kepemimpinan SBY untuk kedua kalinya. Penegakan hukum, terutama bagi para koruptor, masih jauh dari keberhasilan.
Kasus-kasus besar yang masih menggantung atau barangkali sengaja digantung (misalnya kasus BLBI, Bank Century, Silmulator SIM, rekening gendut pejabat negara dan sebagainya), adalah deretan kasus hukum yang meningkatkan sinisme publik terhadap penegakan hukum di negeri ini.

Kemandulan hukum dan ketidakberanian institusi penegak hukum dalam menyeret para aktor utama pelanggar hukum tersebut berpotensi besar menjadi pemicu keputusasaan publik terhadap hukum. Rakyat sudah menyaksikkan secara kasat mata keperkasaan hukum yang tidak berdaya menghadapi “mastodon-mastodon hukum” di negara hukum ini.

Tak bisa dipungkiri bahwa model penanganan kasus-kasus besar yang setengah hati dan tak tuntas berujung pada ketidakpercayaan publik terhadap penyelenggara negara. Sikap apriori publik bisa jadi bermuara pada perasaan tidak memiliki pemimpin kuat yang bisa diandalkan menangani kejahatan-kejahatan besar tersebut. Rakyat mungkin saja mengganggap, penyelesaian tindak pidana tidak perlu membutuhkan hukum formal, melainkan hukum rimba.

Padahal, kepercayaan publik merupakan modal utama dan penting bagi kelancaran dan keberlanjutan roda pemerintahan. Kalau orang-orang yang duduk di pemerintahan sudah kehilangan kepercayaan dari rakyat, mereka akan kehilangan optimisme dalam menjalankan roda pemerintahan itu sendiri. Akhirnya, pemerintahn yang baik (good government) sangat sulit terwujud. Di sinilah pemerintah sebagai wakil negara dituntut secara bergegas mengembalikan kepercayaan masyarakat.

 Perlu berbenah

Lantas, bagaimana seharusnya lembaga penegak hukum mengembalikan kepercayaan publik yang memudar tersebut? Menumbuhkan kembali sikap idealisme para penegak hukum secara konsisten mungkin menjadi jawabannya. Ini tentu saja harus dimulai dari individu-individu yang mengisi posisi strategis di negeri ini, terutama di lembaga penegakan hukum. Tanpa idealisme yang kuat, kapal republik Indonesia ini akan sangat mudah diterpa “gelombang nakal” yang siap memporakporandakan Indonesia.

Kita sebagai bangsa perlu menyadari kembali bahwa kepercayan publik yang dijaga secara baik akan melahirkan kekuatan yang besar dan menciptakan jati diri bangsa yang kuat. Fondasi bangsa ini sudah seharusnya dipertahankan oleh pemimpin-pemimpin bangsa. Tetapi pada kenyataannya, kita telah kehilangan atau mengalami kemunduran yang sangat signifikan. Orang-orang penting di negeri ini ternyata belum mampu menjaga kepercayaan itu dengan penuh tanggung jawab. Hasil survey dari dua lembaga di atas adalah peringatan bagi kita semua untuk berbenah demi masa depan bangsa. 

Oleh karena itu, sudah saatnya pemerintah beserta jajarannya melakukan refleksi kritis dan menemukan langkah-langkah strategis serta menciptakan terobosan-terobosan besar untuk mengembalikan jati diri dan kepercayaan bangsa. Sudah waktunya orang nomor satu di nusantara ini (baca: presiden) memiliki kemauan politik kuat yang mampu merubah tatanan bangsa dan negara menjadi lebih adil, makmur, dan bermartabat. 
Selain itu, rakyat sebagai elemen bangsa, juga tidak boleh berdiam diri. Masyarakat dari berbagai kalangan perlu ikut berperan aktif dalam membangun peradaban bangsa, terkhusus peradaban hukum yang kini sedang di ambang kejatuhan itu. Setiap individu harus memiliki kesadaran tinggi dalam mematuhi hukum yang berlaku. Tanpa ada kesadaran publik untuk mematuhi, pasal-pasal hukum tidak akan ada artinya. Yang pasti, setiap orang yang menjadi bagian dari bangsa yang besar ini harus bersikap proaktif memberikan kontribusi kepada Indonesia.

Sebagai akhir tulisan ini, saya merasa perlu mengingatkan kembali seluruh anak bangsa, bahwa membangun kepercayaan publik memang bukan pekerjaan mudah. Ia memerlukan proses yang panjang dan melelahkan. Meski demikian, kita harus tetap optimis bahwa kepercayaan masyarakat terhadap penegakan hukum khususnya, dan penyelenggara negara pada umumnya, akan tumbuh seiring penguasa-penguasa atau para wakil rakyat di Republik tercinta ini tidak mengkhianati kepecayaan rakyat itu sendiri. Bukankah kepercayaan akan hilang manakala orang-orang terpercaya sudah tidak lagi bisa dipercaya.
Read More --►

Kamis, 19 September 2013

Penghalang Doa

”Berdoalah kepada Allah dan kamu meyakini akan dikabulkannya. Ketahuilah bahwa Allah ‘azza wa jalla tidak mengabulkan doa dari hati yang lalai” (HR. Ahmad).

Sebahagian insan bagaikan memiliki senjata yang tak mempan. Senjata yang dimaksud berupa doa, karena doa disebut senjatanya orang-orang mukmin.  Meskipun sudah berkali-kali berdoa, rasanya tak pernah dikabulkan, padahal Allah telah menerangkan akan menerima doa-doa dari hamba-hambaNya.
Bisa jadi memang doa terhalang, karena itu penting memeriksa penghalangnya.  Tidak tertutup kemungkinan, diri kita sendirilah yang telah memasang penghalangnya. Sebagaimana disebutkan dalam suatu hadits, ada penghalang doa yang disebut ‘hati yang lalai’.  Lebih mengutamakan yang lain ketimbang mengingat Allah, sering mengabaikan perintah-Nya dan tidak menjaga larangan-Nya, adalah di antara wujud dari hati yang lalai.

Memang harus diakui bahwa di antara kita hanya mengingat Allah dan bermohon bahkan dengan berurai air mata bantuan-Nya di kala sedang menderita kesempitan. Seperti di saat musibah sedang terjadi. Namun di saat lapang atau tidak lagi menderita musibah, begitu saja melupakannya.  Ada juga yang gemar memakan yang bukan haknya atau yang diharamkan.  Padahal para ulama, seperti Imam Al Ghazali, telah mengingatkan bahwa memasukkan makanan ke dalam tubuh akan merugikan diri kita sendiri, seperti terhalangnya doa.
Read More --►

Rabu, 11 September 2013

Google Menambahkan Integrasi Lebih Google+ Untuk Blogger Blogs

Google perlahan tapi pasti menambahkan integrasi Google+ dengan blogging platform usia-tua, Blogger. Pada hari Senin, perusahaan mengumumkan bahwa pengguna dapat berbagi posting blog ke Google+ secara otomatis.

Ini adalah salah satu hal yang tampaknya seperti no-brainer, dan kejutan bahwa Google tidak memungkinkan waktu yang lama, tapi cara baik, itu ada di sini sekarang.

"Memberitahukan pengikut Anda bahwa Anda telah menerbitkan sebuah posting blog baru tidak hanya mendapatkan percakapan terjadi, itu mendorong mereka untuk reshare konten Anda dengan orang lain," kata insinyur perangkat lunak Marc Ridey. "Dengan cara ini sangat penting untuk pertumbuhan blog Anda pemirsa dan keterlibatan. Tapi itu butuh waktu. Dan kami ingin memberikan Anda waktu itu kembali. "

Anda hanya perlu menghubungkan laman Google+ atau profil ke blog Anda, dan fitur tersebut akan mulai bekerja pada saat Anda mempublikasikan posting.

 
"Jika Anda tidak ingin berbagi ke Google+, atau Anda lebih memilih untuk diminta setiap kali, Anda dapat menyesuaikan preferensi Anda dalam tab Google+ dari Dashboard Blogger Anda," kata Ridey.

Google meluncurkan Google+ Komentar untuk blog Blogger pada bulan April, setelah rilis widget Google+ pada bulan November.

Juli lalu, mereka meluncurkan umum Google+ berbagi untuk blogger.
Read More --►

Senin, 02 September 2013

Belajar dari Balita

JUDUL ini memang menggelitik dan kita bertanya-tanya tentang pentingnya belajar dari Balita. Tetapi tanpa sadar, sebenarnya kita bisa banyak mendapat inspirasi dari mereka bagaimana sesungguhnya menapaki kehidupan untuk menggapai sukses.

Perhatikanlah! balita atau kanak-kanak itu tidak memiliki rasa takut, mereka selalu ingin tahu tentang sesuatu di sekitar mereka. Meski mereka kerap mengalami hambatan dan rintangan dari keterbasan ruang geraknya.
Balita selalu ‘gigih’ untuk mendapatkan apa yang mereka inginkan. Tangisan akan mereka maksimalkan ketika keinginan belum tercapai. Artinya, di posisi itu kita bisa belajar cara seperti yang dilakukan balita. Kita juga bisa melihat bagaimana proses ia tengkurap dari keadaan tidur terlentang yang membosankan bagi mereka. Balita akan berusaha masuk kepada tahapan-tahapan pertumbuhan berikutnya dengan susah dan kadang harus menerima kenyataan terjatuh atau terjerembab. Mereka menangis, dan tak bosan berbuat seperti semula untuk suatu keinginannya itu.

Kondisi sebaliknya, justru terjadi pada kita, orang-orang tua. Kita terlalu khawatir pada perkembangan balita di sekitar kita. Balita di sekitar kita itu, bukan penakut dan tidak pernah takut. Tetapi, para orang tua tanpa sadar sering mengajarkan anak-anaknya menjadi penakut. Orang tua tanpa sadar sering membuat mereka menjadi seorang pengecut, pada Balita adalah manusia super yang selalu ingin dan ingin mencari tahu tentang dunia sekelilingnya.

Lihat bagaimana balita kita saat memaksa ingin masuk ke air untuk berenang atau bagaimana mereka sangat penasaran dengan api pada lilin yang menyala. Mereka selalu ingin menggapai api pada lilin itu, dan menangis ketika balita kita merasakan panasnya api dan kembali melakukan hal yang sama untuk keingintahuannya itu, mereka tak pernah jera.

Nah, untuk menjadi sukses tidak salah jika kita belajar kembali dari para balita di sekitar kita yang tidak pernah kapok untuk berbuat dan berbuat untuk memuaskan keinginannya itu. Berlakulah seperti balita dalam hal ingin tahu tentang sesuatu. Berusalah sekeras-kerasnya, sebagaimana balita menangis sejadi-jadinya saat keinginan belum tercapai. Menghentikan tangisan balita, biasanya tidak menyelesaikan masalah, tetapi memberikan apa yang diinginkan balita akan memuaskan apa yang menjadi keingintahuannya selama ini.
Begitu juga dengan kita, berhenti bekerja keras untuk menggapai kesuksesan bukan menghasilkan solusi, malah mendatang masalah-demi masalah berikutnya. Teruslah bekerja dan terus mencoba hal-hal yang harus kita ketahuai dalam menemukan bisnis yang pas untuk kita. Berhenti mencoba, sama saja menunda sukses untuk kita.

Balita tidak pernah jera, dalam tangis dan keingintahuannya itu menyimpan banyak energi kehidupan yang bisa bermanfaat bagi masa depan balita itu. Begitu juga dengan kita, dalam tangis kehidupan beratnya pekerjaan, banyaknya masalah yang dihadapi saat ini adalah modal yang sangat berguna bagi masa depan.
Jadi jangan berhenti berkeinginan, belajarlah pada balita dan anak-anak di sekitar kita yang banyak ingin tahu. Kita hari ini adalah balita masa lalu yang juga pernah ingin banyak tahu. Maka, alangkah naifnya jika kita berhenti dan pasrah pada keadaan padahal sebelumnya kita pernah menjadi balita-balita super yang tidak pernah menyerah pada keadaan.
Read More --►

Senin, 26 Agustus 2013

Belajar Hukum

SUATU saat jika bisnis yang kita jalani mulai mengalami kemajuan yang pesat dan dari kegiatan usaha itu pundi-pundi rezeki mengalir dengan deras, maka dalam kondisi seperti itu kita patut memahami aturan hukum dalam berbisnis.

Mengapa seorang pelaku usaha harus mengetahui dan paham hukum? karena kegiatan bisnis apa pun itu bidangnya, sangat rawan terhadap pelanggaran. Dari sini pula kita memahami kiasan “ada gula ada semut”. Artinya, ada kemajuan yang diraih dalam bisnis maka ada incaran dari para pelaku bisnis lainnya untuk berlaku sebagaimana sukses bisnis kita.

Siapa saja, seperti halnya laku lampah semut, dengan berbagai latar belakang dan niat pasti ingin juga menikmati gula-gula yang ada. Mereka ingin juga menikmati hasil sebagaimana hasil bisnis yang kita jalani. Dalam keadaan seperti inilah, kita harus jeli memahami dan mengerti aturan hukum dalam berbisnis.
Hukum itu dibuat untuk mengatur ketertiban umum, dan sudah tentu ada pada tempat di mana orang ramai berkerumun. Keramaian itu diatur agar tidak sembarang masuk pada garis hak-hak yang dimiliki orang lainnya. Termasuk juga dalam kaitan berbisnis, diharapkan tidak ada pihak yang mengambil keuntungan sendiri dengan melanggar hak orang lain dalam berbisnis.

Pengaturan pada sektor ini akan melindungi para pengusaha, konsumen, dan masyarakat luas yang juga sedikit banyak bersinggungan dengan kegiatan bisnis.
Mengerti hukum tidak hanya bagi mereka yang bergelut di dunia politik dan hidup bermasyarakat. Mengerti hukum menjadi bagian tidak terpisahkan bagi seorang pengusaha, sebab kegiatan bisnis melibatkan banyak sektor dan banyak pihak.

Kita tentu pernah mendengar seorang pengusaha home industri harus berurusan dengan hukum karena ia tidak mengindahkan aturan pembuangan limbah yang mencemari lingkungan dan merugikan masyarakat.
Seorang pengusaha pemula terbiasa fokus pada hasil dan keuntungan, rata-rata lalai pada merencanakan pondasi hukum jika usaha yang dijalankannya maju di kemudian hari. Dan biasanya, akan terkejut manakali pelaku bisnis lainnya, berlaku seperti semut mengerubuti gula. Dalam kondisi demikian, kita tentu habis energi mengamankan gula milik kita.

Nah, untuk itu perlu kiranya para pengusaha pemula dan pengusaha kawakan memetakan kembali pengetahuan hukum terkait bisnis yang sedang dijalankan. Susun strategi sejak awal membangun usaha, jika itu dalam bentuk kerjasama melibatkan banyak orang maka dengan jelas kerjasama itu harus diatur sedemikian rupa sejak awal bisnis itu bermula.

Bagi pengusaha, melek hukum itu kebutuhan mutlak. Bukan justru menunggu jika bisnis sudah besar lalu kemudian mempelajari aspek-aspek hukum terkait bisnis. Untuk menjadi bisnis yang besar, pranata hukumnya harus diperhatikan sejak awal dan belajar hukum itu harus menjadi bagian dari strategi kita membangun raksasa usaha.
Read More --►

Rabu, 21 Agustus 2013

Bandingan Dunia

“Tidaklah dunia ini dibandingkan dengan akhirat kecuali seperti jari yang dicelupkan salah seorang diantara kalian ke dalam air laut, lalu ditarik kembali jari tersebut. Lihatlah, betapa sedikit air yang menempel di jari itu” (HR. Muslim).

Air yang menempel di ujung jari, bisa dibayangkan bagaimana sedikitnya.  Begitulah nilai dunia ini, dibandingkan dengan akhirat yang ibarat air dalam lautan.  Itulah sebabnya orang-orang beriman di masa lampau, terutama para sahabat Nabi Muhammad SAW, tidak merasa berat hatinya untuk mengorbankan harta sebanyak-banyaknya dalam menegakkan Islam di muka bumi ini, demi memperoleh akhirat.  
Khadijah r.a., Abu Bakar Shiddiq r.a., Umar bin Khattab r.a., Usman bin Affan r.a., Abdurrahman bin Auf r.a., adalah di antara deretan nama penyumbang terbesar untuk perjuangan di jalan Allah.  Sampai-sampai ada yang rela menyerahkan seluruh hartanya, seperti Abu Bakar.  Ketika ditanya Rasulullah, “Apa yang tersisa (dari hartamu) untuk dirimu sendiri wahai Abu Bakar?” Sayyidina Abu Bakar menjawab, “Cukuplah bagiku Allah dan RasulNya.”

Namun, kebanyakan orang di zaman sekarang berani menjual agama sebanyak-banyaknya untuk memperoleh sedikit (harta) dunia.  Sampai-sampai untuk kampanye dalam mengejar jabatan, agama dijadikan tunggangan sesaat.  Setelah sampai pada yang diharapkan, agama dicampakkan begitu saja.  Tak dibedakan lagi halal haram dalam merengkuh harta dunia.  Bisa disimpulkan sendiri apakah corak orang seperti ini sedang mengutamakan akhirat atau mengejar dunia yang kecil nilainya.
Read More --►